Selasa, 16 September 2014

Trotoar Bakal Dikeramik


Masih Sebatas Usulan, Minta Dukungan DPRD

BONTANG – Tahun depan, trotoar sebagai akses pejalan kaki warga Bontang akan semakin indah lantaran berlapis keramik. Namun masih sebatas usulan, untuk terealisasi, masih dibutuhkan persetujuan sejumlah pihak, salah satunya DPRD Bontang.
Tujuan dikeramik, selain menegaskan status Bontang sebagai peraih piala Adipura dan Adipura Kencana, juga meningkatkan kenyamanan saat melintasi trotoar di Kota Taman.
Insya Allah  kalau dikabulkan, tahun depan (2015, Red.), trotoar di Bontang akan dikeramik. Tujuannya banyak, salah satunya supaya Bontang itu lebih tertata dan cantik dipandang mata,” jelas Moh Sahid, Kepala Seksi (Kasi) Pembangunan Jalan, dan Jembatan, Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bontang.
Moh Sahid, belum menjelaskan, detail teknis realisasi kebijakan itu. Namun demikian, dia ingin memastikan, jika kegiatan itu direalisasi, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Bontang, bisa lebih meningkatkan koordinasi. Khususnya hal-hal berkaitan langsung dengan kegiatan Dinas PU Bontang.
“Pastinya, kramik dipasang nanti, motifnya bukan untuk rumahan. Tapi yang permukaannya kasar. Supaya tidak bahaya untuk pejalan kaki, khususnya saat hujan, licin,” bebernya.  
Dia mencontohkan, ketika PDAM hendak melakukan perbaikan pipa. Tentu harus dilakukan dengan cara menggali tanah. Otomatis, akses jalan semula mulus berbahan beton, dirusak.
Bagi dia, hal itu tak masalah. Sebab tujuannya untuk kepentingan pelayanan air bersih. Namun demikian, dia hendak mengingatkan; pembangunan jalan itu, menggunakan dana khusus. Harus diajukan, agar kemudian direalisasi.
“Kita kan tahu, untuk ada kegiatan, seperti pengecoran jalan itu harus diusulkan dulu. Ada proses dilakukan supaya bisa dikabulkan. Nah, ketika sudah dikabulkan, tiba-tiba dirusak. Sementara, kalau sudah rusak, yang dicari kan kami (PU, Red.),” akunya.
Dia menyarankan, jika salah satu pihak hendak melakukan sebuah kegiatan dan berdampak pada rusaknya pekerjaan PU, hendaknya berkoordinasi terlebih dahulu. Sehingga kesepakatan bisa dicapai.
“Setelah ada jaminan dari kontraktor terkait. Bentuknya, berupa dana diukur dari volume kerusakan ditimbulkan. Baru kami keluarkan rekomendasi. Selanjutnya, izin langsung dari dinas teknis,” tandasnya. 
Namun demikian, Sahid mengaku, tindakan itu murni untuk menjaga kualitas produk masing-masing SKPD.
“PDAM melakukan perbaikan  untuk menjaga kualitas pelayanan. Nah, kami juga tentu melakukan hal serupa. Intinya, ketika trotoar Bontang sudah dikramik, lalu dirusak, maka, semakin banyak lagi dana terbuang sia-sia. Kecuali sudah memenuhi prosedur yang ada,” tutupnya. (in)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar