Masih Sebatas Usulan, Minta Dukungan DPRD
BONTANG – Tahun depan, trotoar sebagai akses pejalan
kaki warga Bontang akan semakin indah lantaran berlapis keramik. Namun masih
sebatas usulan, untuk terealisasi, masih dibutuhkan persetujuan sejumlah pihak,
salah satunya DPRD Bontang.
Tujuan dikeramik, selain menegaskan status Bontang
sebagai peraih piala Adipura dan Adipura Kencana, juga meningkatkan kenyamanan
saat melintasi trotoar di Kota Taman.
“Insya Allah kalau dikabulkan, tahun depan (2015, Red.), trotoar di Bontang akan dikeramik.
Tujuannya banyak, salah satunya supaya Bontang itu lebih tertata dan cantik
dipandang mata,” jelas Moh Sahid, Kepala Seksi (Kasi) Pembangunan Jalan, dan
Jembatan, Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bontang.
Moh Sahid, belum menjelaskan, detail teknis realisasi
kebijakan itu. Namun demikian, dia ingin memastikan, jika kegiatan itu
direalisasi, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Bontang, bisa lebih
meningkatkan koordinasi. Khususnya hal-hal berkaitan langsung dengan kegiatan
Dinas PU Bontang.
“Pastinya, kramik dipasang nanti, motifnya bukan untuk
rumahan. Tapi yang permukaannya kasar. Supaya tidak bahaya untuk pejalan kaki,
khususnya saat hujan, licin,” bebernya.
Dia mencontohkan, ketika PDAM hendak melakukan
perbaikan pipa. Tentu harus dilakukan dengan
cara menggali tanah. Otomatis, akses jalan semula mulus berbahan beton, dirusak.
Bagi dia, hal itu tak masalah. Sebab tujuannya untuk
kepentingan pelayanan air bersih. Namun demikian, dia hendak mengingatkan;
pembangunan jalan itu, menggunakan dana khusus. Harus diajukan, agar kemudian
direalisasi.
“Kita kan
tahu, untuk ada kegiatan, seperti pengecoran jalan itu harus diusulkan dulu. Ada
proses dilakukan supaya bisa dikabulkan. Nah,
ketika sudah dikabulkan, tiba-tiba dirusak. Sementara, kalau sudah rusak, yang
dicari kan kami (PU, Red.),” akunya.
Dia menyarankan, jika salah satu pihak hendak
melakukan sebuah kegiatan dan berdampak pada rusaknya pekerjaan PU, hendaknya
berkoordinasi terlebih dahulu. Sehingga
kesepakatan bisa dicapai.
“Setelah ada jaminan dari kontraktor terkait.
Bentuknya, berupa dana diukur dari volume kerusakan ditimbulkan. Baru kami
keluarkan rekomendasi. Selanjutnya, izin langsung dari dinas teknis,”
tandasnya.
Namun demikian, Sahid mengaku, tindakan itu murni
untuk menjaga kualitas produk masing-masing SKPD.
“PDAM melakukan perbaikan untuk menjaga kualitas pelayanan. Nah, kami juga tentu melakukan hal
serupa. Intinya, ketika trotoar Bontang sudah dikramik, lalu dirusak, maka,
semakin banyak lagi dana terbuang sia-sia. Kecuali sudah memenuhi prosedur yang
ada,” tutupnya. (in)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar