Rabu, 24 September 2014

Ketua RT Turun Basmi Balap Liar




Ajak Aparat Bubarkan Penonton

BONTANG – Aktivitas balap liar kerap berlangsung pada Jumat dan Sabtu malam rupanya menjadi sorotan sejumlah RT di Kelurahan Tanjung Laut. Betapa tidak, selain bunyi bising ditimbulkan berakibat pada terganggunya kenyamanan warga, juga berbahaya lantaran dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas bagi pengendara lain.
Tak heran, banyak warga memilih turun langsung demi mencegah berlangsungnya aksi berbahaya itu. Salah satu caranya, dengan membubarkan para penonton kerap bergerombol di sepanjang jalan demi menyaksikan aksi maut itu.
“Untuk menghentikan aksi balap liar, memang tidak mudah. Karena anak-anak yang ikut, seperti kecanduan. Makanya, dipimpin pihak kelurahan, beberapa RT di Tanjung Laut biasanya turun. Tujuannya, membubarkan yang menonton aksi itu,” terang Syahril Ente, Ketua Forum RT Tanjung Laut, sekaligus Ketua RT 09 Tanjung Laut, kemarin.
Ada alasan tersendiri, kenapa pihaknya memilih membubarkan penonton balap liar. Menurut dia, aksi nekat tersebut dilakukan lantaran besarnya keinginan memperoleh pujian orang lain. Atau semangat ingin menjadi pusat perhatian bagi remaja masih sangat tinggi.
Dengan cara itu, harapan mendapat pujian, atau pun terlihat hebat tentu hal paling diidam-idamkan. Sekali pun, dia meyakini, para remaja itu sadar, dampak terburuk dapat terjadi.
“Anak-anak ini kan masih muda. Jadi keinginan memperoleh perhatian orang di sekitar sangat besar. Jadi apapun cara dilakukan. Sekali pun, nyawa taruhannya. Makanya, salah satu langkah kami ambil ketika turun, adalah membubarkan para penontonnya,” terangnya.
Realisasi aksi balap liar, lanjut dia, kerap kali berlangsung pada waktu yang sama; Jumat dan Sabtu malam. Dia menduga, pemilihan waktu tersebut juga bukan tanpa alasan. Melainkan, bertepatan dengan hari libur. Sehingga kemungkinan akan semakin banyak bisa menyaksikan aksi mereka. Selain itu, bagi pelaku berstatus pelajar pun berkesempatan bergabung dengan rekan sesamanya.
“Selama ini kami perhatikan, balap liar itu ramai kalau Jumat dan Sabtu malam. Mungkin karena waktu libur, jadi bagi yang masih sekolah, ada alasan untuk keluar. Sementara faktor lain, banyak yang nonton,” imbuhnya.
Menyadari faktor penyebab adanya aksi balap liar di Bontang, Syahril Ente, menyadari ada peran serta para orang tua dalam melakukan pendidikan moral dan budi pekerti. Sebab dia tak menampik, aksi berbahaya itu, adalah salah satu wujud pelarian sang anak dari masalah dialami.
“Masalah balap liar ini, sudah seharusnya jadi perhatian bersama. Bukan hanya pemerintah, atau warga yang terganggu atas aksi itu. Tapi para orang tua di Bontang. Pengawasan dan perhatian harus ditingkatkan. Jangan sampai mereka memilih jalan salah,” tutupnya. (in)
  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar