BONTANG
– Aktivitas balap liar kerap berlangsung pada Jumat dan Sabtu malam rupanya
menjadi sorotan sejumlah RT di Kelurahan Tanjung Laut. Betapa tidak, selain
bunyi bising ditimbulkan berakibat pada terganggunya kenyamanan warga, juga
berbahaya lantaran dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas bagi pengendara
lain.
Tak
heran, banyak warga memilih turun langsung demi mencegah berlangsungnya aksi
berbahaya itu. Salah satu caranya, dengan membubarkan para penonton kerap
bergerombol di sepanjang jalan demi menyaksikan aksi maut itu.
“Untuk
menghentikan aksi balap liar, memang tidak mudah. Karena anak-anak yang ikut,
seperti kecanduan. Makanya, dipimpin pihak kelurahan, beberapa RT di Tanjung
Laut biasanya turun. Tujuannya, membubarkan yang menonton aksi itu,” terang
Syahril Ente, Ketua Forum RT Tanjung Laut, sekaligus Ketua RT 09 Tanjung Laut,
kemarin.
Ada
alasan tersendiri, kenapa pihaknya memilih membubarkan penonton balap liar.
Menurut dia, aksi nekat tersebut dilakukan lantaran besarnya keinginan
memperoleh pujian orang lain. Atau semangat ingin menjadi pusat perhatian bagi
remaja masih sangat tinggi.
Dengan
cara itu, harapan mendapat pujian, atau pun terlihat hebat tentu hal paling
diidam-idamkan. Sekali pun, dia meyakini, para remaja itu sadar, dampak
terburuk dapat terjadi.
“Anak-anak
ini kan masih muda. Jadi keinginan memperoleh perhatian orang di sekitar sangat
besar. Jadi apapun cara dilakukan. Sekali pun, nyawa taruhannya. Makanya, salah
satu langkah kami ambil ketika turun, adalah membubarkan para penontonnya,”
terangnya.
Realisasi
aksi balap liar, lanjut dia, kerap kali berlangsung pada waktu yang sama; Jumat
dan Sabtu malam. Dia menduga, pemilihan waktu tersebut juga bukan tanpa alasan.
Melainkan, bertepatan dengan hari libur. Sehingga kemungkinan akan semakin
banyak bisa menyaksikan aksi mereka. Selain itu, bagi pelaku berstatus pelajar
pun berkesempatan bergabung dengan rekan sesamanya.
“Selama
ini kami perhatikan, balap liar itu ramai kalau Jumat dan Sabtu malam. Mungkin
karena waktu libur, jadi bagi yang masih sekolah, ada alasan untuk keluar.
Sementara faktor lain, banyak yang nonton,” imbuhnya.
Menyadari
faktor penyebab adanya aksi balap liar di Bontang, Syahril Ente, menyadari ada
peran serta para orang tua dalam melakukan pendidikan moral dan budi pekerti.
Sebab dia tak menampik, aksi berbahaya itu, adalah salah satu wujud pelarian
sang anak dari masalah dialami.
“Masalah
balap liar ini, sudah seharusnya jadi perhatian bersama. Bukan hanya
pemerintah, atau warga yang terganggu atas aksi itu. Tapi para orang tua di
Bontang. Pengawasan dan perhatian harus ditingkatkan. Jangan sampai mereka
memilih jalan salah,” tutupnya. (in)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar