Jumat, 26 September 2014

Aku, Kamu dan Dunia Kita




Pagi yang sejuk sekali, setiap hari aku menikmati alam dan sejuknya pegunungan di Puncak. Ya, aku tinggal di perkampungan yang indah dan tinggal bersama keluarga yang amat sangat bahagia. Dan tidak ketinggalan juga, tetangga ku! ya dia adalah teman karib yang setia menemaniku dimana pun dan kapan pun. Dia bernama Satria Arya Siwi biasa aku sebut “Aya” hehe

Jam menunjukkan pukul 06.00, dan pas sekali Aya menjemput untuk pergi bersama ke sekolah. Semenjak aku sekolah bersama Aya aku selalu dijemput dan diantar menggunakan sepeda unyu Aya. Tak terasa ternyata aku dan Aya sudah hampir 12 tahun bersama dan tidak terasa juga H – 7 menuju UN SMA, dan aku tidak sabar untuk melepas masa SMA aku bersama Aya.

Sampai di sekolah, aku masuk kelas bersama Aya dan ditemuinya seorang perempuan yang berparas cantik, anggun, dan mempesona sedang duduk di meja yang biasa aku tempati. aku heran dan takjub baru pertama kali melihat bidadari yang baru saja mendarat di sekolah ku. dan Aya pun sama seperti tatapanku ke dia.

Bel sudah berbunyi dan cepat-cepat saja aku mengambil meja tepat di belakang dia. Guru masuk dan dia langsung diperkanlkan. Dia adalah siswa pindahan dari Australia, ayahnya pindah kerja ke Puncak. Perempuan cantik itu bernama Relina. Tetapi, aku heran mengapa sekolah memperbolehkan dia masuk, padahal UN hanya tinggal beberapa hari lagi. Ternyata dia adalah siswi teladan di sekolahnya yang dulu..

Akhirnya aku, Relina dan Aya berkenalan.. baru 3 hari dilalui bersama Relina di sekolah. Aku merasa ada yang beda dari Relina, semenjak aku dan Aya sering menghabiskan waktu seharian bersamanya selama 3 hari. Ternyata Relina suka sama Aya, dia bercerita kepada ku pada waktu jam istirahat tanpa sepengetahuan Aya.

“Rel, kamu kok 3 hari ini aneh banget ya?” sahut aku keheranan
“iya hehe, aku.. aku.. aku” Relina sambil senyum-senyum di balik wajahnya yang mulai memerah.
“aku suka dengan Arya, aku juga tidak tau kenapa.. tetapi aku merasa aku punya perasaan lebih dengan dia. dia adalah sosok pria idaman ku, dia baik, ramah, perhatian, lembut, murah senyum, pintar dan dia juga gak genit” jawab Relina dengan penuh semangat.
hatiku sakit, nafasku sesak, dan nadiku pun seperti berhenti sehentak “kok bisa?”
“aku pun ta mengerti, tapi akan ku coba untuk memberi tau Arya besok tentang perasaanku ini”

Pulang sekolah ini aku tidak diantar Aya, dia sedang ke toko buku. dan aku sedang tidak lagi mood. sampai di rumah aku masuk kamar, dan memikirkan apa yang tadi dikatakan oleh Relina. aku takut besok dia benar-benar akan mengatakannya kepada Aya. aku panik dan aku mengaku kalau aku suka dan cinta kepada Aya. tapi, hanya saja aku tidak pernah bisa untuk mengutarakan. karena itu hal yang tidak mungkin akan terjadi, aku takut dia akan marah dan dia akan menjauh dariku untuk selamanya. sudahlah kita lihat saja besok (hati yang gundah).

Aku sekolah dengan wajah yang termenung, dan pagi-pagi aku dikejutkan dengan keberadaan Relina dan Aya di tengah lapang. ternyata, Relina benar-benar memberi tau tentang perasaan dia. aku pun terdiam sejenak, dan sontak aku pergi menuju taman sekolah. dan Aya pun melihat aku berlarian menuju taman.

Semenjak dari itu aku, dan Aya menjauh. aku merasa, aku butuh waktu untuk sendiri, dan memikirkan pelajaran karena 2 hari lagi menuju UN. aku belajar dan terus belajar tanpa memikirkan apapun, walau hati ini terasa sakit untuk dirasakan.

Dan… hari ini tepat UN dilaksanakan, aku hanya memikirkan bagaimana aku ke depan dan masa depanku. walau hatiku terkikis melihat Aya bersama Relina sedang belajar bersama sebelum UN berlangsung..

Huhh, akhirnya selesai UN.. aku merasa senang, merasa bahagia bukan kepayang. aku ingin menjadi mahasiswi.. setelah UN selesai dilaksanakan, pulang sekolah Aya menemuiku dengan memberik sepucuk surat dan ia langsung pergi meninggalkan ku.

sampai di rumah aku langsung membuka dan isinya

“Dear kamu,
hai, sudah lama ya aku sudah tidak pernah menyapamu, menemanimu, dan bersamamu. padahal kita baru 1 minggu seperti ini, tapi rasanya seperti 7 tahun hehe *lebay*
langsung saja pada pokok pembahasan yaa..
KAMU, kamu adalah mentari di hidup ku, kamu adalah embun yang selalu menyejukkan hatiku, dan kamu adalah alasan mengapa aku masih bisa bertahan di sini. tapi, kita sudah bukan anak kecil lagi yang masih suka berangan-angan dan berimajinasi. hari ini aku ingin meminta izin padamu, kalau aku akan melanjutkan study ke Inggris bersama cita-cita, harapan dan kamu. Kenapa aku sebut bersama kamu, karena kamu adalah motivasi terbesar dalam hidupku yang pernah aku temui, pernah aku miliki.. dan akan selalu ada di dalam hatiku.
Maaf kalau aku baru memberitahu, dan aku belum bisa memperkirakan aku akan kembali. tetapi, aku akan selalu menyayangimu dan selalu mencitaimu dimanapun dan kapanpun seperti Aku, Kamu dan dunia Kita

from: Aya
seseorang yang selalu mengharapkanmu.”

Setelah selesai membaca surat itu, aku menangis dan mendatangi rumahnya.. dan ternyata dia sudah pergi dan aku membalas suratnya melalui handphone.. dan Aya menjawab
“Tenang, aku akan kembali dan kita akan lalui kebersamaan kita bersama lagi..selamanya”.

Kabarnya Relina melanjutkan studynya kembali ke Australia, dia ingin menjadi pelukis terkenal, aku dan dia masih sering berkomunikasi membicarakan kabar dan pengalaman yang dialami.

Aku dan Aya tidak pernah sama sekali berkomunikasi.. terakhir aku tau kabar dia pada saat dia membalas sms ku waktu dulu. dan tak pernah mengabarkan ku kembali. Tetapi, aku percaya dengan dia dan akan selalu menanti sampai penantian aku tak berujung.

Dari keyakinan itu aku semangat belajar dan terus belajar untuk meraih gelar sarjana.. dan menjaga hati untuk orang yang selalu mengharapkanku.

“Aku, Kamu dan dunia Kita.. adalah cinta kita bersama”

Cerpen Karangan: Sponebob Snapper

Tidak ada komentar:

Posting Komentar