Demi
upaya mencegah adanya hewan berpenyakit masuk ke Bontang, Pemkot bahkan
berjanji akan turun langsung ke lapangan untuk memantau setiap hewan yang
masuk.
“Prinsipnya,
setiap hewan ternak masuk ke Bontang telah terjamin dari segi kesehatan. Sebab,
sebelum dikirim ke Bontang, akan ada surat rekomendasi dari daerah asal. Tapi
untuk memastikan keamanan warga Bontang, maka kami tetap akan melakukan
pemantauan ke lapangan,” jelas Kepala Bidang Peternakan, DPKP Bontang, Amran.
Kata
dia, demi mengantisipasi potensi adanya penyakit pada hewan ternak masuk ke
Bontang, Pemkot telah membentuk tim khusus yang nantinya bertugas memantau
semua kondisi kesehatan hewan kurban yang beredar di masyarakat. Sehingga, saat hewan-hewan tersebut
dipotong, tim telah menjamin
kualitasnya.
Tim
tersebut, sambungnya, terdiri atas 3 orang dokter hewan, termasuk tim dari
Dinas Kesehatan Bontang. “Tim pemantau sudah terbentuk. Mereka nanti dibantu
tim dari Dinas Kesehatan melakukan peninjauan ke lapangan. Memeriksa satu per
satu ternak yang ada di masyarakat,” tuturnya.
Sebagai
persiapan, beberapa hari ini DPKP sudah mulai melakukan pendataan dan
mengidentifikasi setiap hewan kurban. Baik yang telah diperjualbelikan maupun
yang akan masuk ke Bontang. “Kami harus memastikan, setiap hewan kurban yang
masuk ke Bontang tetap dalam kondisi sehat tanpa gejala sakit. Salah satunya,
penyakit Antraks. Jadi saat ini kami
telah menyiagakan petugas khusus hewan kurban,” tandas Amran.
Setiap
hewan kurban yang sudah diperiksakan kesehatannya dan dinyatakan sehat untuk
dikonsumsi, akan diberikan label khusus bertuliskan ‘sehat’. “Kami juga mengimbau
kepada para pedagang hewan kurban untuk tidak sungkan-sungkan menghubungi
petugas, guna memeriksa kondisi kesehatan hewan kurban yang ingin dijual,”
tandasnya. (in)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar