BONTANG – Sebanyak 100 lebih pedagang di pasar
tambahan Rawa Indah bakal memperoleh legalitas berjualan dengan mengemper di
pasar tradisional berkapasitas 400 lebih pedagang itu.
Mereka adalah pihak yang berhak berjualan, namun
belum dapat terakomodir saat ini. Kendati demikian, Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD) Pasar Bontang menjamin, kebijakan tersebut adalah upaya pemerataan demi
kepentingan pedagang korban kebakaran.
Haedar, Kepala UPTD Pasar Bontang menjelaskan,
keputusan tersebut, merupakan hal telah disepakati berdasarkan pertimbangan
terjadi di lapangan selama ini. Di antaranya, masih adanya pedagang korban
kebakaran, namun belum dapat terakomodir. Belakangan, diketahui mencapai 100
lebih pedagang. Oleh sebab itu, sembari menunggu pasar Induk Rawa Indah
rampung, maka pihaknya berencana melegalkan para pedagang tersebut berjualan
dengan cara mengemper.
“Kebijakan ini, diputuskan setelah melakukan rapat
internal beberapa pihak terkait. Maka ditetapkan, sekitar 100 lebih pedagang
akan diizinkan mengemper di depan pasar tambahan. Supaya mereka tidak mengemper
dan jadi PKL di luar lokasi pasar,” jelasnya kemarin.
Kata dia, langkah awal mewujudkan kebijakan itu,
sejak pagi hingga siang kemarin, pihaknya telah melakukan pembersihan lahan.
Termasuk para pedagang yang semula berjualan dengan cara mendirikan tenda
darurat. Rencananya, beberapa petak akan dibangun demi memenuhi hak sejumlah
pedagang. Selama ini merasa belum menerima jumlah petak sebagaimana mestinya.
“Petak yang kami bangun nanti, untuk memenuhi hak
sejumlah pedagang. Yang di pasar sementara, mereka hanya dapat 1 petak.
Sementara aslinya mereka punya 4 petak. Makanya, akan ditambah 1 lagi, jadi 2
petak. Itu masih dalam koridor normal,” tukasnya.
Mengenai hak mengampar bagi seratus lebih pedagang
itu, Haedar mengaku tetap diberlakukan secara adil dan merata. Tentu saja,
harus dilakukan dengan cara undian. Sehingga, tidak akan ada unsur tebang
pilih.
“Bagi pengampar, tetap akan kami sosialisasikan
langsung ke pedagang. Supaya mereka tidak salahpaham. Selain itu, pembagiannya,
tetap akai cara undi,” bebernya.
Haedar juga mengambarkan, tentang proses relokasi
yang ditargetkan dilakukan pada Minggu ini. Kata dia, kemungkinan besar, akan
kembali tertunda. Hal itu ditetapkan usai menempuh pembahasan dalam rapat
digelar sejumlah pihak tergabung dalam tim relokasi.
“Kemungkinan, relokasi Minggu ini kembali tertunda.
Itu ada alasan teknis dari tim relokasi,” tandasnya. (in)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar