Kipas Rusak, Penjualan Tiket Terhenti
BONTANG
– Kapal Cattleya Express yang melayani rute Bontang-Pare-Pare tak beroperasi sejak
4 pekan terakhir. Kabar menyebut, pelayanan moda transportasi laut via
pelabuhan Lhoktuan ini mangkrak akibat kerusakan teknis.
Saat
dikonfrontir, Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo)
Bontang mengungkapkan, masalah yang dimaksud bersumber pada rusaknya kipas
kapal. Akibatnya, penjualan tiket untuk para penumpang dari Kota Taman menuju Sulawesi terpaksa
ditutup untuk sementara waktu.
Menurut
Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan Laut, Dishubkominfo Bontang, Sjafruddin, pada
dasarnya aktivitas pelabuhan di Lhoktuan tetap beroperasi. Sebab, hingga saat
ini kapal barang tetap berjalan. Namun begitu, Sjafruddin memastikan, masalah
ini akan clear pekan depan.
“Jadi yang macet hanya kapal penumpang Cattleya
Express. Sekarang lagi di dok. Kabarnya, kipasnya rusak. Kalau kapal tidak
operasi, ya, tiket juga berhenti dijual. Mungkin minggu depan baru bisa kembali
dilanjutkan,” kata Sjafruddin kepada Bontang
Post, Senin (15/9) kemarin.
Di
lain hal, Sjafruddin juga menjamin, pelayanan untuk para penumpang di kapal
Cattleya Express akan tetap optimal pasca kerusakan teknis ini. Di samping itu
pula, Sjafruddin menegaskan, berhentinya kapal Cattleya Express beroperasi
murni bukan karena human error.
Sementara
itu, di sisi lain, Sjafruddin menguraikan, sejak pelabuhan Lhoktuan beroperasi,
sudah ada dua penumpang yang meninggal.
Seorang
diidentifikasi merupakan penumpang dari Pare-Pare ke Bontang. Sementara seorang
lainnya meninggal sebelum naik kapal.
“Saat dicek petugas di Lhoktuan, dia dinyatakan kurang
sehat. Makanya dibawa ke RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah Taman Husada, Red.), terus meninggal di sana,” paparnya.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Sjafruddin mengaku,
Dishubkominfo saat ini juga telah melibatkan tim karantina untuk mencegah
adanya penumpang berangkat dalam kondisi sakit.
Katanya,
tim ini bertugas memeriksa kondisi kesehatan calon penumpang. Jika dinyatakan
laik berlayar oleh dokter, maka calon penumpang yang bersangkutan boleh naik
kapal.” Tapi kalau tidak, harus ditunda sampai sembuh,” tegasnya.
Sementara
itu, dari pengakuan Sjafruddin, pada Kamis (18/9) mendatang, Dishubkominfo
bersama Unit Pelayanan Pelabuhan (UPP) Lhoktuan akan mendatangi kantor pusat PT
Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni). Tujuannya, untuk melakukan koordinasi untuk
membuka rute pelayaran baru antara Bontang-Surabaya dan Bontang-Mamuju.
Jika
terealisasi, rutenya nanti akan dilakukan dari Balikpapan-Samarinda-Bontang-Nunukan-Surabaya.
“Dari kunjungan Kamis nanti, kami harapkan PT Pelni bisa setuju. Minimal, (kapal,
Red.) bisa singgah ke pelabuhan
Lhoktuan,” tukasnya. (in)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar