Selasa, 16 September 2014

4 Pekan Cattleya Express Tak Beroperasi


Kipas Rusak,  Penjualan Tiket Terhenti

BONTANG – Kapal Cattleya Express yang melayani rute Bontang-Pare-Pare tak beroperasi sejak 4 pekan terakhir. Kabar menyebut, pelayanan moda transportasi laut via pelabuhan Lhoktuan ini mangkrak akibat kerusakan teknis.
Saat dikonfrontir, Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Bontang mengungkapkan, masalah yang dimaksud bersumber pada rusaknya kipas kapal. Akibatnya, penjualan tiket untuk para penumpang dari Kota Taman menuju Sulawesi terpaksa ditutup untuk sementara waktu.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan Laut, Dishubkominfo Bontang, Sjafruddin, pada dasarnya aktivitas pelabuhan di Lhoktuan tetap beroperasi. Sebab, hingga saat ini kapal barang tetap berjalan. Namun begitu, Sjafruddin memastikan, masalah ini akan clear pekan depan.
 “Jadi yang macet hanya kapal penumpang Cattleya Express. Sekarang lagi di dok. Kabarnya, kipasnya rusak. Kalau kapal tidak operasi, ya, tiket juga berhenti dijual. Mungkin minggu depan baru bisa kembali dilanjutkan,” kata Sjafruddin kepada Bontang Post, Senin (15/9) kemarin.
Di lain hal, Sjafruddin juga menjamin, pelayanan untuk para penumpang di kapal Cattleya Express akan tetap optimal pasca kerusakan teknis ini. Di samping itu pula, Sjafruddin menegaskan, berhentinya kapal Cattleya Express beroperasi murni bukan karena human error.
Sementara itu, di sisi lain, Sjafruddin menguraikan, sejak pelabuhan Lhoktuan beroperasi, sudah ada dua penumpang yang meninggal.
Seorang diidentifikasi merupakan penumpang dari Pare-Pare ke Bontang. Sementara seorang lainnya meninggal sebelum naik kapal.
“Saat dicek petugas di Lhoktuan, dia dinyatakan kurang sehat. Makanya dibawa ke RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah Taman Husada, Red.), terus meninggal di sana,” paparnya.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Sjafruddin mengaku, Dishubkominfo saat ini juga telah melibatkan tim karantina untuk mencegah adanya penumpang berangkat dalam kondisi sakit.
Katanya, tim ini bertugas memeriksa kondisi kesehatan calon penumpang. Jika dinyatakan laik berlayar oleh dokter, maka calon penumpang yang bersangkutan boleh naik kapal.” Tapi kalau tidak, harus ditunda sampai sembuh,” tegasnya.
Sementara itu, dari pengakuan Sjafruddin, pada Kamis (18/9) mendatang, Dishubkominfo bersama Unit Pelayanan Pelabuhan (UPP) Lhoktuan akan mendatangi kantor pusat PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni). Tujuannya, untuk melakukan koordinasi untuk membuka rute pelayaran baru antara Bontang-Surabaya dan Bontang-Mamuju. 
Jika terealisasi, rutenya nanti akan dilakukan dari Balikpapan-Samarinda-Bontang-Nunukan-Surabaya. “Dari kunjungan Kamis nanti, kami harapkan PT Pelni bisa setuju. Minimal, (kapal, Red.) bisa singgah ke pelabuhan Lhoktuan,” tukasnya.  (in) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar