Sambut
Iduladha, ‘Diimpor’ dari Sulawesi dan NTB
BONTANG
– Pemkot Bontang menjamin pemenuhan kebutuhan hewan kurban pada perayaan Hari Raya
Iduladha pada 5 Oktober 2014 mendatang. Sebab hingga 19 September 2014 lalu,
sebanyak 980 ekor sapi dinyatakan siap kurban.
Tentu
saja setelah memenuhi sejumlah syarat
ditetapkan Pemkot Bontang melalui Dinas Perikanan, Kelautan dan
Peternakan (DPKP) Bontang, telah terpenuhi.
Kepala
DPKP Bontang, Aji Erlynawati menjelaskan, syarat-syarat tersebut meliputi
beberapa hal.
Di
antaranya, telah melalui pemeriksaan ante mortem dan dinyatakan sehat oleh petugas di daerah.
Selain itu, bulu hewan harus dalam kondisi bersih dan tidak kusam, lincah, dan
suhu tubuh normal.
Setiap
ternak yang akan dikurbankan, lanjut dia, tak boleh cacat. Seperti buta,
pincang, hingga jenis kecacatan lain.
Usia
layak kurban untuk kambing, ditetapkan lebih dari 1 tahun. Sementara untuk sapi
di atas 2 tahun yang ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap.
“Kriteria-kriteria
hewan layak konsumsi itu telah diatur dalam Undang-Undang (UU). Tepatnya nomor
18 tahun 2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan,” bebernya.
Dijelaskannya,
pada hari biasa di luar lebaran, rata-rata jumlah sapi siap potong di Rumah
Potong Hewan (RPH) Bontang, hanya berkisar 10 hingga 11 ekor sapi yang dipotong
per hari.
Namun
khusus Hari Raya Lebaran, angka pemotongan hewan meningkat tajam. Pihak RPH
bisa memotong sapi sebanyak 70 ekor hingga H-2 (dua hari sebelum Lebaran, Red.).
“Kalau
hari biasa, pihak RPH memang hanya potong
sedikit. Paling 10 atau 11 ekor per hari. Tapi mereka biasanya punya
stok sapi lain. Jadi tidak akan kehabisan,” bebernya.
Ratusan
sapi yang telah beredar di Kota Taman, menurut
Aji, sebagian besar didatangkan dari Kota Samarinda. Namun tempat asal hewan
ternak tersebut adalah Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebab
diketahui, daerah-daerah tersebut, telah terbukti, memiliki sapi yang
berkualitas dan jauh dari adanya penyakit dapat membahayakan konsumen.
“Intinya
sapi-sapi yang kami datangkan ini, berkualitas, baik dari segi bobot mau pun segi
kesehatan. Makanya, daerah asal sapi-sapi itu, tetap kami pilih untuk
menyalurkan ternaknya untuk dinikmati warga Bontang,” tukasnya. (in)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar