Rabu, 24 September 2014

980 Ekor Sapi Siap Potong



Sambut Iduladha, ‘Diimpor’ dari Sulawesi dan NTB

BONTANG – Pemkot Bontang menjamin pemenuhan kebutuhan hewan kurban pada perayaan Hari Raya Iduladha pada 5 Oktober 2014 mendatang. Sebab hingga 19 September 2014 lalu, sebanyak 980 ekor sapi dinyatakan siap kurban.
Tentu saja setelah memenuhi sejumlah syarat  ditetapkan Pemkot Bontang melalui Dinas Perikanan, Kelautan dan Peternakan (DPKP) Bontang, telah terpenuhi.
Kepala DPKP Bontang, Aji Erlynawati menjelaskan, syarat-syarat tersebut meliputi beberapa hal.
Di antaranya, telah melalui pemeriksaan ante mortem  dan dinyatakan sehat oleh petugas di daerah. Selain itu, bulu hewan harus dalam kondisi bersih dan tidak kusam, lincah, dan suhu tubuh normal.
Setiap ternak yang akan dikurbankan, lanjut dia, tak boleh cacat. Seperti buta, pincang, hingga jenis kecacatan lain.
Usia layak kurban untuk kambing, ditetapkan lebih dari 1 tahun. Sementara untuk sapi di atas 2 tahun yang ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap.
“Kriteria-kriteria hewan layak konsumsi itu telah diatur dalam Undang-Undang (UU). Tepatnya nomor 18 tahun 2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan,” bebernya. 
Dijelaskannya, pada hari biasa di luar lebaran, rata-rata jumlah sapi siap potong di Rumah Potong Hewan (RPH) Bontang, hanya berkisar 10 hingga 11 ekor sapi yang dipotong per hari.
Namun khusus Hari Raya Lebaran, angka pemotongan hewan meningkat tajam. Pihak RPH bisa memotong sapi sebanyak 70 ekor hingga H-2 (dua hari sebelum Lebaran, Red.).     
“Kalau hari biasa, pihak RPH memang hanya potong  sedikit. Paling 10 atau 11 ekor per hari. Tapi mereka biasanya punya stok sapi lain. Jadi tidak akan kehabisan,” bebernya.
Ratusan sapi yang telah beredar di Kota Taman, menurut Aji, sebagian besar didatangkan dari Kota Samarinda. Namun tempat asal hewan ternak tersebut adalah Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebab diketahui, daerah-daerah tersebut, telah terbukti, memiliki sapi yang berkualitas dan jauh dari adanya penyakit dapat membahayakan konsumen.
“Intinya sapi-sapi yang kami datangkan ini, berkualitas, baik dari segi bobot mau pun segi kesehatan. Makanya, daerah asal sapi-sapi itu, tetap kami pilih untuk menyalurkan ternaknya untuk dinikmati warga Bontang,” tukasnya. (in)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar