Pedagang
Pasar Rawa Indah Jadi Korban
TERTIPU: Dua pedagang di Pasar Rawa Indah menunjukan upal Rp 100 ribu dan Rp 20 ribu yang mereka temukan saat jualan. |
UANG palsu (upal) berseliweran di Bontang. Korbannya
adalah pedagang Pasar Rawa Indah. Tidak tanggung-tanggung, 9 upal ditemukan
dengan nominal Rp 20 ribu hingga Rp 100 ribu.
Temuan
pertama diungkapkan Ipung (30), seorang penjual pentol di Pasar Rawa Indah.
Dia mengaku mendapat upal Rp 20 ribu dari seseorang yang membeli
dagangannya, sekira pukul 11.00 Wita, Selasa (2/4) kemarin.
Keberadaan upal tersebut baru disadari ketika ia
hendak memasukannya ke dalam tas gendong miliknya. Ipung sempat terkejut lantaran ada
kejanggalan terhadap bentuk fisik uang kertas bergambar Otto Iskandardinata
itu. Sebab, saat disentuh, permukaannya tidak kasar. Hal ini tentu berbeda
dengan kondisi fisik uang asli yang cenderung memiliki permukaan kasar ketika
disentuh. Keganjilan lain yang ditemukannya adalah ketika meremas uang tersebut, bentuk uang itu tidak kembali
seperti semula.
“Saya tahu cara itu dari teman.
Pas saya coba, ternyata uangnya enggak kembali seperti
semula. Artinya itu palsu,” katanya, Selasa (2/4) kemarin.
Sayang, Ipung mengaku tidak
mengenali ciri-ciri fisik pelaku. Sebab, ujarnya, ada belasan orang yang
membeli dagangannya saat itu secara bersama-sama. “Banyak pelanggan pas itu. Banyak juga yang kasih uang Rp 20 ribu. Jadi saya enggak bisa ngenalin satu per satu,” ungkapnya.
Sementara itu, temuan upal di
Pasar Rawa Indah ini tak hanya dialami Ipung. Seorang pedagang lainnya, Mama
Anjas (37), juga tertipu dengan uang yang diberikan oknum pembeli dagangannya. Nominalnya
Rp 100 ribu. Namun begitu, ia mengaku tak mengetahui secara pasti kapan uang
bergambar Soekarno-Hatta palsu itu diterimanya.
Dikatakannya, penemuan upal ini
diketahui saat dirinya melakukan setoran ke Bank Rakyat Indonesia (BRI) sekira
pukul 11.00 Wita. Saat diperiksa seorang teller
dengan alat detektor, salah satu uang yang disetorkannya tersebut ternyata terdeteksi
palsu.
“Siapa orangnya saya enggak
tahu. Karena pagi tadi, kan rame jualan saya. Ada belasan pelanggan
saya layani. Uang masuk banyak pecahan Rp 100 ribu. Karena banyak pembeli telur
dengan jumlah besar,” akunya.
Pedagang telur ayam ini
mengungkapkan, kejadian serupa juga dialami pedagang lainnya di pasar tersebut.
Kali ini bahkan jumlahnya cukup banyak, 7 lembar uang Rp 100 ribu. “Ada teman
saya juga dirugikan. Tapi jam segini (12.00 Wita, Red.) tokonya sudah tutup. Yang jelas teman saya tadi juga mengeluh
habis kena tipu,” sebutnya. “Sampai saat
ini, kami belum melaporkan ke polisi. Karena kami juga harus berdagang,”
tutupnya. (*/in)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar