Minggu, 15 Juni 2014

Sehari, 9 Uang Palsu Berseliweran


Pedagang Pasar Rawa Indah Jadi Korban
TERTIPU: Dua pedagang di Pasar Rawa Indah menunjukan upal Rp 100 ribu dan Rp 20 ribu yang mereka temukan saat jualan.

UANG palsu (upal) berseliweran di Bontang. Korbannya adalah pedagang Pasar Rawa Indah. Tidak tanggung-tanggung, 9 upal ditemukan dengan nominal Rp 20 ribu hingga Rp 100 ribu.
Temuan pertama diungkapkan Ipung (30), seorang penjual pentol di Pasar Rawa Indah.  Dia mengaku mendapat upal Rp 20 ribu dari seseorang yang membeli dagangannya, sekira pukul 11.00 Wita, Selasa (2/4) kemarin.
Keberadaan upal tersebut baru disadari ketika ia hendak memasukannya ke dalam tas gendong miliknya. Ipung sempat terkejut lantaran ada kejanggalan terhadap bentuk fisik uang kertas bergambar Otto Iskandardinata itu. Sebab, saat disentuh, permukaannya tidak kasar. Hal ini tentu berbeda dengan kondisi fisik uang asli yang cenderung memiliki permukaan kasar ketika disentuh. Keganjilan lain yang ditemukannya adalah ketika meremas uang tersebut, bentuk uang itu tidak kembali seperti semula.
“Saya tahu cara itu dari teman. Pas saya coba, ternyata uangnya enggak kembali seperti semula. Artinya itu palsu,” katanya, Selasa (2/4) kemarin.
Sayang, Ipung mengaku tidak mengenali ciri-ciri fisik pelaku. Sebab, ujarnya, ada belasan orang yang membeli dagangannya saat itu secara bersama-sama. “Banyak pelanggan pas itu. Banyak juga yang kasih uang Rp 20 ribu. Jadi saya enggak bisa ngenalin satu per satu,” ungkapnya.
Sementara itu, temuan upal di Pasar Rawa Indah ini tak hanya dialami Ipung. Seorang pedagang lainnya, Mama Anjas (37), juga tertipu dengan uang yang diberikan oknum pembeli dagangannya. Nominalnya Rp 100 ribu. Namun begitu, ia mengaku tak mengetahui secara pasti kapan uang bergambar Soekarno-Hatta palsu itu diterimanya.
Dikatakannya, penemuan upal ini diketahui saat dirinya melakukan setoran ke Bank Rakyat Indonesia (BRI) sekira pukul 11.00 Wita. Saat diperiksa seorang teller dengan alat detektor, salah satu uang yang disetorkannya tersebut ternyata terdeteksi palsu.
“Siapa orangnya saya enggak tahu. Karena pagi tadi, kan rame jualan saya. Ada belasan pelanggan saya layani. Uang masuk banyak pecahan Rp 100 ribu. Karena banyak pembeli telur dengan jumlah besar,” akunya.
Pedagang telur ayam ini mengungkapkan, kejadian serupa juga dialami pedagang lainnya di pasar tersebut. Kali ini bahkan jumlahnya cukup banyak, 7 lembar uang Rp 100 ribu. “Ada teman saya juga dirugikan. Tapi jam segini (12.00 Wita, Red.) tokonya sudah tutup. Yang jelas teman saya tadi juga mengeluh habis kena tipu,” sebutnya.  “Sampai saat ini, kami belum melaporkan ke polisi. Karena kami juga harus berdagang,” tutupnya. (*/in)      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar