Kamis, 12 Juni 2014

Labelisasi Keluarga Miskin Meleset


Ketua RT Dikambinghitamkan, Gagal Rampung Akhir Tahun—Sub 

BONTANG - Target Kantor Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Bontang merampungkan labelisasi 6.361 rumah tangga miskin (RTM) meleset. Hingga berita ini diturunkan, pelang keluarga miskin yang terpasang baru sekitar 97 persen. Sisanya dirampungkan awal tahun.
Kepala KPM Kistari mengakui, target pemasangan pelang keluarga miskin belum rampung meski target awalnya akhir tahun lalu. Meski begitu, dia mengaku penyebab melesetnya target lantaran kendala di lapangan.
Dia pun menuding, salah satu kendalanya adalah pelibatan ketua RT dalam pendataan. Sementara, ketika ketua RT tidak di tempat saat akan didata, otomatis proses pendataan harus tertunda.
Melesetnya target labelisasi ini bukan disebabkan minusnya kinerja KMP atau pihak lain yang membantu kami, melainkan kendalanya pada ketua RT sebagai juru kunci saat proses labelisasi itu,” ujarnya, Selasa (31/12) kemarin.
Dia menjanjikan jika proses labelisasi terus berlanjut, sehingga tidak terpaut jauh dari target semula. Bahkan, hingga kemarin proses pendataan tengah berlangsung di kelurahan Tanjung Laut Indah. Rencananya, Jumat (3/1) mendatang, KPM sudah menerima data usai divalidasi melalui musyawarah kelurahan (muskel).
“Saat ini, kami belum bisa membeberkan berapa banyak yang telah terpasang. Karena tidak semua laporan sudah divalidasi di tingkat kelurahan. Yang pasti, perhitungan kami sekitar 97 persen sudah terpasang. Sisa masih menyesuaikan waktu dengan ketua RT yang harus ada saat labelisasi,” ujarnya.
Dia pun menampik adanya kabar labelisasi salah sasaran. Pasalnya, KPM bekerja berdasarkan data 2011 yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS) tiga tahun sekali. Sehingga, tidak heran dalam rentan waktu demikian, akan banyak perubahan status sosial. Entah mengalami kenaikan kesejahateraan hidup, maupun sebaliknya.
Oleh sebab itu, pemkot menerapkan pemasangan pelang keluarga miskin bagi RTM di Bontang. Dengan sistem itu, RTM yang sebelumnya salah sasaran akan berguguran ketika melalui tahapan validasi data melalui muskel. Sehingga, bisa menjadi acuan bagi BPS dalam mendata, serta memudahkan pendistibusian bantuan sosial bagi RTM.
“Proses labelisasi ini memang diupayakan demi memperbaiki kualitas RTM. Di mana, sebelumnya bantuan sosial bagi RTM selalu diwarnai salah sasaran,” tegasnya.
Sebelumnya, Bontang Post sempat melakukan penelusuran di sejumlah kelurahan Kota Taman hingga ditemukan sejumlah rumah yang terpasang pelang keluarga miskin namun menyalahi 14 indikator keluarga miskin. Di antara yang paling mencolok ada beberapa rumah berbahan beton di kelurahan Bontang Baru terpasang pelang keluarga miskin. Sementara, di teras rumah, terparkir dua motor dan televisi di dalam rumah yang jelas menyimpang dari ketetapan. (*/in)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar