Ketua RT Dikambinghitamkan, Gagal Rampung Akhir Tahun—Sub
BONTANG - Target Kantor Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Bontang merampungkan
labelisasi 6.361 rumah tangga miskin
(RTM) meleset.
Hingga berita ini diturunkan, pelang keluarga miskin yang terpasang baru sekitar 97 persen. Sisanya dirampungkan awal tahun.
Kepala KPM Kistari mengakui, target pemasangan pelang keluarga miskin belum rampung meski target awalnya akhir
tahun lalu. Meski begitu, dia mengaku penyebab melesetnya target lantaran kendala di lapangan.
Dia pun menuding, salah satu kendalanya adalah pelibatan
ketua RT dalam pendataan. Sementara, ketika ketua
RT tidak di tempat saat akan didata, otomatis proses pendataan harus tertunda.
“Melesetnya
target labelisasi ini bukan disebabkan minusnya kinerja KMP atau pihak lain
yang membantu kami, melainkan kendalanya pada ketua RT sebagai juru kunci saat proses labelisasi itu,” ujarnya, Selasa (31/12) kemarin.
Dia menjanjikan jika proses labelisasi terus berlanjut, sehingga tidak terpaut jauh dari target semula. Bahkan, hingga kemarin proses pendataan tengah berlangsung di kelurahan Tanjung Laut Indah. Rencananya, Jumat (3/1) mendatang, KPM sudah menerima data usai
divalidasi melalui musyawarah kelurahan (muskel).
“Saat ini, kami belum bisa membeberkan
berapa banyak yang telah terpasang. Karena tidak semua laporan sudah divalidasi
di tingkat kelurahan. Yang pasti, perhitungan kami sekitar 97 persen sudah terpasang. Sisa masih menyesuaikan waktu
dengan ketua RT yang harus ada saat labelisasi,” ujarnya.
Dia pun menampik adanya kabar labelisasi salah sasaran.
Pasalnya, KPM
bekerja berdasarkan data 2011 yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS) tiga tahun sekali. Sehingga, tidak heran dalam rentan waktu
demikian, akan banyak perubahan status sosial. Entah mengalami kenaikan
kesejahateraan hidup, maupun sebaliknya.
Oleh sebab itu, pemkot menerapkan pemasangan pelang keluarga miskin bagi RTM di Bontang. Dengan sistem itu, RTM yang
sebelumnya salah sasaran akan berguguran ketika melalui tahapan validasi data
melalui muskel. Sehingga, bisa menjadi acuan bagi
BPS dalam mendata, serta memudahkan pendistibusian bantuan sosial
bagi RTM.
“Proses labelisasi ini memang diupayakan demi memperbaiki kualitas RTM. Di mana, sebelumnya bantuan sosial bagi RTM selalu diwarnai salah
sasaran,” tegasnya.
Sebelumnya, Bontang Post sempat melakukan penelusuran di sejumlah kelurahan
Kota Taman hingga ditemukan sejumlah rumah yang terpasang pelang keluarga
miskin namun menyalahi 14 indikator keluarga miskin. Di antara yang paling mencolok ada beberapa rumah berbahan beton di kelurahan Bontang Baru terpasang pelang keluarga miskin. Sementara, di teras rumah, terparkir dua
motor dan televisi di dalam rumah yang jelas menyimpang dari ketetapan. (*/in)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar