Camat
Sebut Ganti Rugi Tertunda karena Musibah
Basir |
BONTANG – Camat Bontang Selatan
menjamin tidak ada masalah perihal lahan pasar sementara Rawa Indah. Sekalipun
sebelumnya salah satu pemilik lahan sempat menyuarakan aksi protesnya dengan
menyegel salah satu titik lahan pasar tersebut. Lantaran tuntutannya mendapat
lahan pengganti seperti dijanjikan tak kunjung diterima hingga Januari 2014.
Camat Bontang Selatan Basir pun
meluruskan, tidak ada masalah lahan dalam proses pembangunan hingga proses
serah terima pada akhir Januari nanti. Yang benar, hanya ada kendala tak
terduga di tengah pengurusan administrasi. Yakni, ketika mengurus proses
pembayaran berikut surat-suratnya.
“Tidak ada masalah. Semuanya
tetap sesuai rencana. Pemilik lahan (Ali Rahman, Red.) tetap mendapat lahan pengganti,” jelasnya pada Bontang Post, Selasa (28/1) kemarin.
Basir mengisahkan, di lahan
pasar sementara, ada dua pemilik. Yakni Yosef dan Ali Rahman. Di antara
keduanya, hanya Ali Rahman yang menolak menjual lahannya pada pemerintah.
Alasannya, karena lahan itu mau diberikan ke anaknya untuk kebutuhan usaha.
Berbeda dengan Yosef, dia mau menjual lahannya.
Berhubung karena lahan pasar
tersebut di Bontang Selatan, maka Basir pun berkewajiban memfasilitasi. Agar
proses penempatan pasar baru tidak terhambat. Lalu, setelah dia berbincang
dengan Ali Rahman, dia pun mendapat kejelasan. Bahwa sang empunya lahan meminta
pengganti dengan luas sama yakni 15x20 meter.
Mendapat jawaban itu, Basir
lantas berkoordinasi dengan Yosef pemilik lahan lain. Yang diketahui memiliki
lahan luas di Bontang. “Pak Yosef menyanggupi. Ada dua tempat yang diajukan.
Bontang Kuala dan Tanjung Laut,” ujarnya.
Namun tanpa diduga, di tengah
proses pengurusan administrasi berupa surat dan pembayaran lahan yang akan
dibebaskan, tiba-tiba Yosef dilanda musibah. Salah satu kerabatnya jatuh sakit dan
menuntutnya berobat ke Yogyakarta. Akibatnya, sejak capai sepakat pada 2013
lalu, hingga Januari 2014, lahan yang diminta belum bisa dibebaskan.
“Itu cuma terlambat karena ada
kendala sedikit. Tapi, mestinya tidak perlu diributkan. Karena, begitu Pak
Yosef pulang, langsung diselesaikan pembebasan lahannya,” akunya.
Lagi pula kata dia, tidak
mungkin pemerintah ingkar janji kalau sudah ada kesepakatan dalam bentuk
tertulis antara Yosef dengan Ali Rahman.
“Intinya, tidak ada masalah.
Karena, tadi pagi (kemarin, Red.)
juga sudah dirapatkan. Pak Ali juga hadir dan bisa menerima,” tandasnya. (*/in)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar