Kamis, 12 Juni 2014

“Lahan Pasar Tak Bermasalah”


Camat Sebut Ganti Rugi Tertunda karena Musibah

Basir 

BONTANG – Camat Bontang Selatan menjamin tidak ada masalah perihal lahan pasar sementara Rawa Indah. Sekalipun sebelumnya salah satu pemilik lahan sempat menyuarakan aksi protesnya dengan menyegel salah satu titik lahan pasar tersebut. Lantaran tuntutannya mendapat lahan pengganti seperti dijanjikan tak kunjung diterima hingga Januari 2014.
Camat Bontang Selatan Basir pun meluruskan, tidak ada masalah lahan dalam proses pembangunan hingga proses serah terima pada akhir Januari nanti. Yang benar, hanya ada kendala tak terduga di tengah pengurusan administrasi. Yakni, ketika mengurus proses pembayaran berikut surat-suratnya.
“Tidak ada masalah. Semuanya tetap sesuai rencana. Pemilik lahan (Ali Rahman, Red.) tetap mendapat lahan pengganti,” jelasnya pada Bontang Post, Selasa (28/1) kemarin.
Basir mengisahkan, di lahan pasar sementara, ada dua pemilik. Yakni Yosef dan Ali Rahman. Di antara keduanya, hanya Ali Rahman yang menolak menjual lahannya pada pemerintah. Alasannya, karena lahan itu mau diberikan ke anaknya untuk kebutuhan usaha. Berbeda dengan Yosef, dia mau menjual lahannya.
Berhubung karena lahan pasar tersebut di Bontang Selatan, maka Basir pun berkewajiban memfasilitasi. Agar proses penempatan pasar baru tidak terhambat. Lalu, setelah dia berbincang dengan Ali Rahman, dia pun mendapat kejelasan. Bahwa sang empunya lahan meminta pengganti dengan luas sama yakni 15x20 meter.
Mendapat jawaban itu, Basir lantas berkoordinasi dengan Yosef pemilik lahan lain. Yang diketahui memiliki lahan luas di Bontang. “Pak Yosef menyanggupi. Ada dua tempat yang diajukan. Bontang Kuala dan Tanjung Laut,” ujarnya.
Namun tanpa diduga, di tengah proses pengurusan administrasi berupa surat dan pembayaran lahan yang akan dibebaskan, tiba-tiba Yosef dilanda musibah. Salah satu kerabatnya jatuh sakit dan menuntutnya berobat ke Yogyakarta. Akibatnya, sejak capai sepakat pada 2013 lalu, hingga Januari 2014, lahan yang diminta belum bisa dibebaskan.
“Itu cuma terlambat karena ada kendala sedikit. Tapi, mestinya tidak perlu diributkan. Karena, begitu Pak Yosef pulang, langsung diselesaikan pembebasan lahannya,” akunya.
Lagi pula kata dia, tidak mungkin pemerintah ingkar janji kalau sudah ada kesepakatan dalam bentuk tertulis antara Yosef dengan Ali Rahman.
“Intinya, tidak ada masalah. Karena, tadi pagi (kemarin, Red.) juga sudah dirapatkan. Pak Ali juga hadir dan bisa menerima,” tandasnya. (*/in)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar