BONTANG – Sekira Rp 18 miliar
dianggarkan dalam proyek instalasi jaringan gas (Jargas) rumah tangga di
Kelurahan Gunung Telihan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)
Bontang. Jumlah tersebut diperuntukan bagi 1.200 pelanggan terdaftar dalam
pemasangan tahap ke-dua oleh PT Brantas selaku pemenang tender pada Juli dan
mulai dikerjakan September 2013.
Zainal Azikin, Kepala Seksi (Kasi) Energi dan Sumber Daya Alam (SDA) Dinas
Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) dan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Bontang menyatakan, tahap pemasangan jargas rumah tangga
tahap ke-2 baru bermula pada September 2013. Yakni tahap pengukuran objek
instalasi. Lalu, Oktober 2013 masuk tahap penggalian dan berlanjut pada
tahap instalasi.
“Yang mengerjakan kontraktor asal Jakarta, PT Brantas. Sementara, SDM untuk
pekerjaan sipil, 80 persen asli Bontang. Untuk tenaga ahli dari luar,” jelasnya
pada Bontang Post, Kamis (9/1)
kemarin.
Kata dia, kuota 1.200 pelanggan itu
ditetapkan sesuai anggaran akhir yang diputuskan lewat Unit Layanan Pengadaan
(ULP) pada Juli 2013. Di mana, telah melalui proses tawar-menawar antar petugas
lelang dengan peserta berjumlah 7 perwakilan perusahaan. Hingga berakhir pada
penawaran terendah sebesar Rp 18 Miliar.
“Saya tidak tahu berapa nilai awal sebelum dilelang. Yang jelas, nilai Rp
18 Miliar itu nilai terendah yang disepakati pemenang tender,” bebernya.
Bahkan, progress pemasangan jargas itu telah mencapai angka 90 persen. Dan
diperkirakan rampung dalam minggu ini. Sehingga, 2014 ini, warga Gunung Telihan
dapat menikmati pelayanan gas rumah tangga layaknya pelanggan di pemasangan
awal pada dua kelurahan Bontang meliputi Gunung Elai dan Api-Api.
“Mengenai proses selanjutnya, kembali ke pengelola (PT BME, Red.). Yang pasti, 2014 ini diupayakan
rampung dan bisa menikmati aliran jargas,” akunya.
Dia membeber, bahwa Pemkot Bontang berencana menyalurkan Jargas rumah tangga di 15
kelurahan. Hanya saja, belum bisa memastikan kapan dan bagaimana mekanisme
pemasangannya. Sebab, pembahasan belum sampai pada tahapan itu.
Begitupula dengan isu penarikan tarif khusus bagi calon pelanggan baru, pun
belum bisa dia jelaskan.
“Kami belum diberi mandat menjelaskan. Yang pasti, apapun keputusannya, itu
sudah ketetapan dan sesuai pertimbangan disetujui Pak Wali,” tandasnya.
Meski begitu, kata dia, sampai saat ini, respon warga Bontang menyambut
pemasangan jargas tahap ke-2, berbanding terbalik dengan respon pelanggan pada
tahap awal. Di mana, banyak yang enggan dipasangi jargas. Karena takut meledak
atau ragu dengan kualitas pelayanan jargas.
“Mungkin mereka sudah paham keuntungan yang ditawarkan jargas rumah tangga
itu. Makanya, sejak awal sosialisasi, pemasangan, hingga hampir rampung saat
ini, saya tidak pernah mendengar ada penolakan dari calon pelanggan,”
tandasnya. (*/in)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar