Kamis, 12 Juni 2014

Gunung Telihan Kebagian Rp 18 M

BONTANG – Sekira Rp 18 miliar dianggarkan dalam proyek instalasi jaringan gas (Jargas) rumah tangga di Kelurahan Gunung Telihan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Bontang. Jumlah tersebut diperuntukan bagi 1.200 pelanggan terdaftar dalam pemasangan tahap ke-dua oleh PT Brantas selaku pemenang tender pada Juli dan mulai dikerjakan September 2013.
Zainal Azikin, Kepala Seksi (Kasi) Energi dan Sumber Daya Alam (SDA) Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Bontang menyatakan, tahap pemasangan jargas rumah tangga tahap ke-2 baru bermula pada September 2013. Yakni tahap pengukuran objek instalasi. Lalu, Oktober 2013 masuk tahap penggalian dan berlanjut pada tahap  instalasi.
“Yang mengerjakan kontraktor asal Jakarta, PT Brantas. Sementara, SDM untuk pekerjaan sipil, 80 persen asli Bontang. Untuk tenaga ahli dari luar,” jelasnya pada Bontang Post, Kamis (9/1) kemarin.
Kata dia, kuota 1.200  pelanggan itu ditetapkan sesuai anggaran akhir yang diputuskan lewat Unit Layanan Pengadaan (ULP) pada Juli 2013. Di mana, telah melalui proses tawar-menawar antar petugas lelang dengan peserta berjumlah 7 perwakilan perusahaan. Hingga berakhir pada penawaran terendah sebesar Rp 18 Miliar.
“Saya tidak tahu berapa nilai awal sebelum dilelang. Yang jelas, nilai Rp 18 Miliar itu nilai terendah yang disepakati pemenang tender,” bebernya.
Bahkan, progress pemasangan jargas itu telah mencapai angka 90 persen. Dan diperkirakan rampung dalam minggu ini. Sehingga, 2014 ini, warga Gunung Telihan dapat menikmati pelayanan gas rumah tangga layaknya pelanggan di pemasangan awal pada dua kelurahan Bontang meliputi Gunung Elai dan Api-Api.
“Mengenai proses selanjutnya, kembali ke pengelola (PT BME, Red.). Yang pasti, 2014 ini diupayakan rampung dan bisa menikmati aliran jargas,” akunya.
Dia membeber, bahwa Pemkot Bontang berencana  menyalurkan Jargas rumah tangga di 15 kelurahan. Hanya saja, belum bisa memastikan kapan dan bagaimana mekanisme pemasangannya. Sebab, pembahasan belum sampai pada tahapan itu.
Begitupula dengan isu penarikan tarif khusus bagi calon pelanggan baru, pun belum bisa dia jelaskan.
“Kami belum diberi mandat menjelaskan. Yang pasti, apapun keputusannya, itu sudah ketetapan dan sesuai pertimbangan disetujui Pak Wali,” tandasnya.
Meski begitu, kata dia, sampai saat ini, respon warga Bontang menyambut pemasangan jargas tahap ke-2, berbanding terbalik dengan respon pelanggan pada tahap awal. Di mana, banyak yang enggan dipasangi jargas. Karena takut meledak atau ragu dengan kualitas pelayanan jargas.
“Mungkin mereka sudah paham keuntungan yang ditawarkan jargas rumah tangga itu. Makanya, sejak awal sosialisasi, pemasangan, hingga hampir rampung saat ini, saya tidak pernah mendengar ada penolakan dari calon pelanggan,” tandasnya. (*/in)
   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar