Kamis, 12 Juni 2014

2014, Gedung Kayu SDN 002 Bontang Selatan Dibangun



DIANGGARKAN: Pembangunan sekolah SDN 002 Bontang Selatan dianggarkan tahun ini dengan nilai Rp 2 Miliar dari APBD Bontang
DPRD Anggarkan Rp 5 Miliar, 2 Sekolah Lain ‘Keciprat’ Pembangunan—sub

BONTANG – Penantian panjang Sekolah Dasar Negeri (SDN) 002 Bontang Selatan mendapat gedung layak akhirnya tercapai. Sebab, Pemkot melalui DPRD Komisi I Bontang berjanji membangun gedung baru sebagai ganti bangunan non-permenen berbahan kayu sekolah itu pada 2014. Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni. Setelah sebelumnya terus tertunda lantaran terkendala lahan sebagai akses masuk kendaraan roda empat untuk membawa material.
Bahkan, selain sekolah pelat merah itu, dua sekolah lain masing-masing di Kecamatan Bontang Utara dan  Bontang Barat pun akan dibangun dengan total anggaran sekira Rp 5 miliar.
Abdul Kadir Tappa, Ketua Komisi I DPRD Bontang dengan tegas menepis anggapan pemerintah ‘menutup mata’ atas masa depan sekolah itu. Sebab, kata dia, sejak 2011 silam, pemerintah selalu menganggarkan pembangunan atas gedung sekolah itu. Namun, tidak bisa terlaksana lantaran terkendala lahan.
“Sejak 4 tahun lalu. Kami sudah anggarkan pembangunan. Tapi, belum bisa terlaksana. Karena, belum ditemukan solusi. Dengan memanfaatkan lahan lain ke arah belakang sekolah itu,” jelasnya saat ditemui di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Bontang, Senin (20/1) kemarin.
Dia menjelaskan, dalam penerapan kebijakan, seperti pembangunan sekolah di SDN 002 Bontang Selatan, tidak semudah ‘membalik telapak tangan’. Karena, katanya, ada beberapa ‘pemain inti’ yang harus sejalan. Sehingga, usulan-usulan diajukan masyarakat bisa terakomodir. Tentunya setelah dipastikan tingkat urgen-sinya. “Keinginan masyarakat memang harus diakomodir. Tapi, harus sesuai kebutuhan yang disepakati bersama,” jelasnya.
Para pemeran itu kata dia, meliputi DPRD, legislatif, eksekutif, dan masyarakat. “Peran masyarakat itu sangat penting. Kasus SDN 002 ini misalnya. Kalau tidak ada kemurahan hati pemilik tanah itu, masalah sekolah itu akan terus menggantung,” katanya.
Solusi tersebut, kata dia, dapay diperoleh ketika dia melakukan negoisasi dengan pemilik tanah. Hingga disetujui menyumbangkan sekira 4 meter lahan milik warga itu sebagai akses kendaraan roda empat ketika pembangunan dilakukan. Sehingga, pemilik tanah yang ada di sisi kanan dan kiri jalan itu, tidak perlu mempermasalahkan tanah milik warga di kanan dan kiri jalan masuk sekolah pelat merah berukuran lebar 1,5 meter itu.
“Setelah dilakukan pendekatan, akhirnya pemilik tanah itu setuju menyerahkan sekira 4 meter tanahnya. Bahkan, tidak perlu dibeli. Karena, pemiliknya mau nyumbang untuk sekolah itu,” ujarnya.
Setelah solusi itu ditemukan, maka pihaknya kembali mengajukan pembangunan dan dikabulkan masuk dalam pembangunan prioritas 2014 dari APBD murni.
“Selain SDN 002 Bontang Selatan, ada 2 sekolah negeri lain akan dibangun tahun ini. Masing-masing di Bontang Utara dan Barat satu sekolah,” bebernya.
Hal itu penting. Karena, menurutnya, setiap lembaga pendidikan negeri di Bontang mesti mendapat perhatian khusus. Apalagi, kata dia, anggaran khusus pendidikan di Bontang 2014 ini, 20 persen dari total ABPD Bontang yang mencapai sekira 1,9 triliun.
“Untuk ke-3 objek pembangunan itu, kurang lebih 4 hingga 5 miliar yang dipakai. Dan anggaran itu tidak bisa kurang. Kalau bisa lebih,” tegasnya.
Dia membeber, ke depan, tidak ada lagi bangunan sekolah pelat merah berbahan kayu. Bahkan, dia menyebut sekolah-sekolah di Bontang akan dibangun bertingkat. Hal itu demi mensiasati keterbatasan lahan yang kerap jadi kendala pembangunan di Bontang. Sebab, kata dia, pemkot akan terus bebenah seiring kemajuan dan perkembangan zaman yang melanda Kota Taman dari waktu ke waktu.
“Pemerintah tidak tutup mata atas kondisi pendidikan di Bontang. Kami pasti akan terus bebenah. Salah satunya, sekolah negeri harus dibanguna bertingkat,” ujarnya.
“Begitu juga dengan masalah toilet sekolah itu harus dibenahi. Karena, sekolah kan masuk pelayanan publik. Jadi ada rasionya sesuai jumlah siswa. Dengan siswa 700-an itu dan hanya punya toilet 3 ruang. saya rasa tidak pantas. Makanya pembangunan ini mutlak dilakukan tahun ini,” tegasnya. (*/in)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar