MASIH BERMASALAH: Lahan pasar sementara Rawa Indah ternyata masih bermasalah, pemilik lahan terpaksa menyegelnya. |
BONTANG – Pemilik lahan pasar sementara bagi
pedagang Pasar Rawa Indah terpaksa menyegel kawasan tersebut. Pasalnya, hingga
sekarang janji Pemkot memberikan tanah pengganti seluas 15x20 meter.
Sejatinya, menurut Ali Rahman, pemilik lahan
pembangunan pasar sementara ini tak mau menjual lahannya itu. Namun, ketika
Pemkot berjanji akan menggantikan dengan
lahan berukuran sama, ia pun rela melepaskannya demi para pedagang berjualan.
Namun, kenyataannya janji itu isapan jempol belaka.
“Saya dijanjikan lahan pengganti di Jalan KS Tubun. Karena
saya memang tidak pernah mau menjual tanah saya. Karena, itu buat anak saya kelak
ketika mau buka usaha,” jelasnya pada media ini, Senin (27/1) kemarin.
Berdasarkan kesepakatan Ali dengan Pemkot di 2013
lalu soal tanah pengganti, pdahal akhir Januari 2014, pasar sementara tersebut
akan diserahterimakan ke Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi dan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Bontang. Bahkan, awal
Februari, sudah harus ditempati.
Kondisi tersebut, jelas memancing emosi pria sepuh
sekaligus pemilik salah satu toko material tak jauh dari lokasi pasar utama
itu. Lantaran, tak menyangka, bagaimana bisa pemerintah mengambil keputusan
memindahkan pedagang ke lokasi pasar sementara, namun masalah lahan belum
rampung.
Jika itu dilakukan, dia pun mengancam akan kembali
membuat keributan agar proses itu tak berjalan. Bahkan, tak segan, mengajukan
somasi atas ketidakadilan itu. Sebab, hingga kini, Pejabat Pembuat Akte Tanah
(PPAT) asli masih di tangannya.
“Kalau masalah tanah itu tidak diselesaikan, pasar
itu tidak akan bisa ditempati. Karena, PPAT aslinya masih sama saya. Yang saya
kasih petugas hanya fotokopi. Bahkan, buat mensomasi pun tidak sulit. Karena
posisi saya benar,” ancam dia.
Ia pun menjelaskan perihal tanah itu. Menurutnya, ia
mau menyerahkan tanahnya itu untuk pasar sementara karena dorongan Camat
Bontang Selatan. Karena percaya dan menghormatinya, ia pun melepaskan tanahnya
itu asal mendapatkan tanah pengganti. Tujuannya, untuk mendukung program Pemkot
Bontang memajukan Pasar Rawa Indah.
“Dulu saya tidak mau lepas tanah saya. Tapi, karena
dibujuk Pak Camat, akhirnya saya mau. Saya menghormati beliau (Pak Camat
Bontang Selatan, Red.), apalagi demi
pedagang untuk berjualan,” jelasnya.
Namun, ketika dia meminta kejelasan pada Camat
Bontang Selatan, kabar diterima malah mengarah ke pihak ketiga (kontraktor).
“Kata Pak Camat, uangnya ada sama kontraktor. Pemerintah sudah bayarkan ke
sana. Makanya, sampai sekarang belum ada kejelasan,” ujarnya.
Namun, kata dia, ketika dia hendak menghubungi nomor
kontraktor yang dia simpan, tidak bisa tersambung. Hal serupa pun diterima dari
Camat Bontang Selatan. Menyebutkan bahwa nomor itu tidak bisa dihubungi.
“Nah,
kalau sudah seperti ini, siapa yang mau tanggung jawab?. Yang jelas, tanah itu
akan terus saya segel, selama belum ada gantinya,” tegasnya. (*/in)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar