Jumat, 29 Agustus 2014

“Jalan Lingkar Harus Utamakan Kualitas !”



Sopan APBD Minta Pemkot Utamakan Amdal dan Pembebasan Lahan

BONTANG - Proyek multiyears Jalan Lingkar pesisir kembali menuai sorotan Organisasi Masyarakat (Ormas) Bontang.  Kali ini, Solidaritas Pemantau (Sopan) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang bersuara. Dia meminta Pemkot mengutamakan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan Pembebasan Lahan. Sehingga, proyek senilai miliaran rupiah itu tak berhenti di tengah jalan.
Andi Faisal, Ketua LSM Sopan APBD meminta, jika benar proyek pembangunan jalan lingkar pesisir direalisasikan, hendaknya dilakukan dengan optimal dan menjunjung tinggi kualitas. Sebab, menurutnya proyek itu belum urgen dan dapat dialihkan ke proyek lain. Lebih utama karena itu menelan uang rakyat dengan nilai miliaran rupiah.
"Kalau memang dikerjakan, utamakan kualitas. Karena proyek Jalan Lingkar pesisir ini bukan kandang ayam. Bisa seenaknya. Jadi sudah sepantasnya dikerjakan orang-orang kompeten," terang Andi Faisal saat menghubungi wartawan kemarin (26/8).
Menurutnya, ada beberapa poin harus diperhatikan Pemkot jika benar direalisasi. Seperti memastikan izin Amdal sudah selesai sehingga tak menimbulkan dampak negatif ke lingkungan sekitar. Selain itu, mengenai lahan akan digunakan. Dia menegaskan, jangan sampai terjadi sengketa lahan, ketika kontraktor pemenang tender mulai bekerja. Sebab, jika masih terjadi, maka nasibnya tak berbeda dengan pembangunan pelabuhan Lhoktuan maupun Pasar Induk Rawa Indah Bontang. Yang hingga kini masih berkutat di masalah yang sama, sengketa lahan.
"Masalah lahan itu harus paling utama dipastikan selesai. Jangan sampai berpolemik di tengah jalan. Ini kan yang rugi kontraktornya. Tidak bisa selesai sesuai tenggat waktu tertuang dalam kontrak kerja," tegasnya.
Sementara itu, realisasi pembangunan jalan lingkar pesisir Bontang ternyata dianggap proyek gila lantaran tak sesuai kebutuhan. Seperti pemenuhan infrastruktur fisik berupa akses jalan layak, bandara, hingga pelabuhan layak pakai. Namun karena sudah diputuskan bahkan telah rampung proses lelang, Andi Faisal meminta pelaksanaannya berjalan 'bersih'. Yakni dimenangkan atas dasar kualitas sesuai kriteria ditetapkan Unit Layanan Pengadaan (ULP), tanpa intervensi pejabat berkuasa.
"Karena sudah diputuskan, saya hanya berharap agar realisasinya bersih. Karena kalau dari penetapan pemenang tender saja sudah 'kotor' kemungkinan besar, realisasinya juga tidak sehat," tegasnya.
Menurut dia, Bontang patut berbangga, jika bisa memiliki jalan tol atas laut seperti Pulau Bali. Sementara urgensi jalan lingkar masih dipertanyakan. Sebab Bontang sebagai kota kecil dan belum padat lalu lintas, layaknya kota besar seperti ibu kota.
"Saya lebih memilih menyebut proyek jalan lingkar pesisir ini proyek gila. Karena kebutuhan di Bontang apa, yang dibangun malah jalan lingkar. Sementara jalan rusak masih banyak. Seperti jalan ke arah lapangan terbang layang Bontang Lestari," imbuhnya.
Namun karena dinilai penting, Andi Faisal berharap realisasinya sejalan dengan harapan dan kepentingan warga Bontang. " Tentu kami harapkan bisa berjalan sesuai dijanjikan, yakni bermanfaat untuk peningkatan kesejahteraan warga Bontang," tandasnya. (in)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar