Sopan APBD
Minta Pemkot Utamakan Amdal dan Pembebasan Lahan
BONTANG -
Proyek multiyears Jalan Lingkar pesisir kembali
menuai sorotan Organisasi Masyarakat (Ormas) Bontang. Kali ini, Solidaritas Pemantau (Sopan) Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) yang bersuara. Dia meminta Pemkot mengutamakan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan Pembebasan Lahan. Sehingga, proyek
senilai miliaran rupiah itu tak berhenti di tengah jalan.
Andi Faisal,
Ketua LSM Sopan APBD meminta, jika benar proyek pembangunan jalan lingkar
pesisir direalisasikan, hendaknya dilakukan dengan optimal dan menjunjung
tinggi kualitas. Sebab, menurutnya proyek itu belum urgen dan dapat dialihkan ke proyek lain. Lebih utama karena itu
menelan uang rakyat dengan nilai miliaran rupiah.
"Kalau
memang dikerjakan, utamakan kualitas. Karena proyek Jalan Lingkar pesisir ini
bukan kandang ayam. Bisa seenaknya. Jadi sudah sepantasnya dikerjakan
orang-orang kompeten," terang Andi Faisal saat menghubungi wartawan
kemarin (26/8).
Menurutnya,
ada beberapa poin harus diperhatikan Pemkot jika benar direalisasi. Seperti
memastikan izin Amdal sudah selesai sehingga tak menimbulkan dampak negatif ke
lingkungan sekitar. Selain itu, mengenai lahan akan digunakan. Dia menegaskan,
jangan sampai terjadi sengketa lahan, ketika kontraktor pemenang tender mulai
bekerja. Sebab, jika masih terjadi, maka nasibnya tak berbeda dengan
pembangunan pelabuhan Lhoktuan maupun Pasar Induk Rawa Indah Bontang. Yang
hingga kini masih berkutat di masalah yang sama, sengketa lahan.
"Masalah
lahan itu harus paling utama dipastikan selesai. Jangan sampai berpolemik di
tengah jalan. Ini kan yang rugi kontraktornya. Tidak bisa selesai sesuai
tenggat waktu tertuang dalam kontrak kerja," tegasnya.
Sementara itu,
realisasi pembangunan jalan lingkar pesisir Bontang ternyata dianggap proyek
gila lantaran tak sesuai kebutuhan. Seperti pemenuhan infrastruktur fisik
berupa akses jalan layak, bandara, hingga pelabuhan layak pakai. Namun karena
sudah diputuskan bahkan telah rampung proses lelang, Andi Faisal meminta
pelaksanaannya berjalan 'bersih'. Yakni dimenangkan atas dasar kualitas sesuai
kriteria ditetapkan Unit Layanan Pengadaan (ULP), tanpa intervensi pejabat
berkuasa.
"Karena
sudah diputuskan, saya hanya berharap agar realisasinya bersih. Karena kalau
dari penetapan pemenang tender saja sudah 'kotor' kemungkinan besar,
realisasinya juga tidak sehat," tegasnya.
Menurut dia,
Bontang patut berbangga, jika bisa memiliki jalan tol atas laut seperti Pulau
Bali. Sementara urgensi jalan lingkar masih dipertanyakan. Sebab Bontang
sebagai kota kecil dan belum padat lalu lintas, layaknya kota besar seperti ibu
kota.
"Saya
lebih memilih menyebut proyek jalan lingkar pesisir ini proyek gila. Karena kebutuhan
di Bontang apa, yang dibangun malah jalan lingkar. Sementara jalan rusak masih
banyak. Seperti jalan ke arah lapangan terbang layang Bontang Lestari,"
imbuhnya.
Namun karena
dinilai penting, Andi Faisal berharap realisasinya sejalan dengan harapan dan
kepentingan warga Bontang. " Tentu kami harapkan bisa berjalan sesuai
dijanjikan, yakni bermanfaat untuk peningkatan kesejahteraan warga
Bontang," tandasnya. (in)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar