Habiskan 300 Kubik Material Per
Hari
BONTANG – Cuaca menjadi
faktor penting perbaikan Jalan Arif Rahman Hakim. Bila hujan, pengerjaannya
dipastikan tak dapat diteruskan. Sebab jika dipaksakan, bisa berdampak pada
turunnya kualitas material yang digunakan.
“Untuk proyek jalan, biasanya
yang jadi kendala serius itu hujan. Karena kalau hujan kami tidak bisa kerja,” kata
Mujiono, pimpinan proyek (pimpro) peningkatan badan Jalan Arief Rahman Hakim kepada
Bontang Post, kemarin (18/8).
Meski begitu, akses jalan yang
menghubungkan antara Bontang dan Kutai Timur (Kutim) di Kelurahan Belimbing,
Kecamatan Bontang Barat ini tetap ditarget rampung November atau kira-kira 3
bulan lebih mendatang sesuai kesepakatan kontrak.
Mujiono menyebut, pemenang
tender proyek Jalan Arif Rahman Hakim ini kabarnya adalah PT Harlis Tata Tahta
(HTT) yang telah bekerja sejak pekan lalu. Sementara, anggaran yang dikucurkan
dalam proyek ini sebesar Rp 14 miliar lebih, bersumber dari Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) murni Bontang 2014. “Kami sudah mulai kerja pasca Lebaran
lalu,” jelasnya.
Untuk target awal, HTT akan melakukan
perluasan jalan. Jika sebelumnya Jalan Arif Rahman Hakim hanya memiliki lebar 6
hingga 7 meter, maka dalam proyek ini akan dibuat lebih lebar. “Dibuat lebih
luas agar memudahkan pekerjaan,” terang Mujiono.
Diuraikannya, anggaran Rp 14
miliar lebih itu akan dimaksimalkan untuk memperbaiki jalan yang memiliki dua
jalur tersebut. Nah, lebar per jalur
sekira 4,5 meter. Sementara jarak antara satu jalur dengan lain, terpisah 1
meter. Jarak tersebut, ungkap Mujiono, dimaksudkan sebagai sempadan jalan atau
trotoar. Maka jika dikalkulasi, total lebar Jalan Arif Rahman Hakim ini
mencapai 10 meter.
“Rute pengerjaan sesuai kontrak,
mulai dari simpang empat Jalan Arief Rahman Hakim sampai depan Oak Tree,” bebernya.
Menurut Mujiono, tidak ada
masalah dengan target waktu pengerjaan selama 3 bulan lebih itu. Sebab, selain
sudah biasa mengerjakan proyek serupa, kelengkapan alat serta sumber daya manusia
(SDM) yang memperbaiki jalan ini juga dianggap sudah mumpuni.
Memang, aku Mujiono, proyek
perbaikan Jalan Arif Rahman Hakim ini terbilang sulit. Sebab berada di areal
pegunungan. Selain itu, akses lalu lintas di jalan itu juga kerap dilalui
kendaraan berat milik sejumlah perusahaan. Namun, menurutnya, hal itu bisa
diatasi.
“Mungkin tantangan kami saat
bekerja nanti adalah aktivitas kendaraan proyek yang sering lalu-lalang. Ini
sedikit menyusahkan. Karena jelas, debu dan polusi lain berdampak ke pekerja
kami,” paparnya.
Demi mengejar tenggat waktu yang
telah disepakati, Mujiono menyatakan telah memiliki perencanaan matang dalam
realisasi fisik. Misalnya, perihal penggunaan material yang seluruhnya mencapai
1.500 kubik. Sehingga ditargetkan Jalan Arif Rahman Hakim ini menghabiskan 300
kubik material dalam sehari.
“Mengenai kualitas, kami tidak
bisa janjikan apa-apa. Yang pasti, kami bekerja sesuai perencanaan teknis dari
Dinas PU (Pekerjaan Umum, Red.)
Bontang. Di antaranya, tebal aspal 30 sentimeter. Itu karena aspal kami buat
berlapis. Sehingga kekuatannya akan lebih menjanjikan,” tutupnya. (in)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar