Jumat, 29 Agustus 2014

Hujan Turun, Tak Bisa Kerja


 Habiskan 300 Kubik Material Per Hari

BONTANG – Cuaca menjadi faktor penting perbaikan Jalan Arif Rahman Hakim. Bila hujan, pengerjaannya dipastikan tak dapat diteruskan. Sebab jika dipaksakan, bisa berdampak pada turunnya kualitas material yang digunakan.  

“Untuk proyek jalan, biasanya yang jadi kendala serius itu hujan. Karena kalau hujan kami tidak bisa kerja,” kata Mujiono, pimpinan proyek (pimpro) peningkatan badan Jalan Arief Rahman Hakim kepada Bontang Post, kemarin (18/8).
Meski begitu, akses jalan yang menghubungkan antara Bontang dan Kutai Timur (Kutim) di Kelurahan Belimbing, Kecamatan Bontang Barat ini tetap ditarget rampung November atau kira-kira 3 bulan lebih mendatang sesuai kesepakatan kontrak.
Mujiono menyebut, pemenang tender proyek Jalan Arif Rahman Hakim ini kabarnya adalah PT Harlis Tata Tahta (HTT) yang telah bekerja sejak pekan lalu. Sementara, anggaran yang dikucurkan dalam proyek ini sebesar Rp 14 miliar lebih, bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) murni Bontang 2014. “Kami sudah mulai kerja pasca Lebaran lalu,” jelasnya.
Untuk target awal, HTT akan melakukan perluasan jalan. Jika sebelumnya Jalan Arif Rahman Hakim hanya memiliki lebar 6 hingga 7 meter, maka dalam proyek ini akan dibuat lebih lebar. “Dibuat lebih luas agar memudahkan pekerjaan,” terang Mujiono.
 Diuraikannya, anggaran Rp 14 miliar lebih itu akan dimaksimalkan untuk memperbaiki jalan yang memiliki dua jalur tersebut. Nah, lebar per jalur sekira 4,5 meter. Sementara jarak antara satu jalur dengan lain, terpisah 1 meter. Jarak tersebut, ungkap Mujiono, dimaksudkan sebagai sempadan jalan atau trotoar. Maka jika dikalkulasi, total lebar Jalan Arif Rahman Hakim ini mencapai 10 meter.
“Rute pengerjaan sesuai kontrak, mulai dari simpang empat Jalan Arief Rahman Hakim sampai depan Oak Tree,” bebernya.
Menurut Mujiono, tidak ada masalah dengan target waktu pengerjaan selama 3 bulan lebih itu. Sebab, selain sudah biasa mengerjakan proyek serupa, kelengkapan alat serta sumber daya manusia (SDM) yang memperbaiki jalan ini juga dianggap sudah mumpuni.
Memang, aku Mujiono, proyek perbaikan Jalan Arif Rahman Hakim ini terbilang sulit. Sebab berada di areal pegunungan. Selain itu, akses lalu lintas di jalan itu juga kerap dilalui kendaraan berat milik sejumlah perusahaan. Namun, menurutnya, hal itu bisa diatasi.
“Mungkin tantangan kami saat bekerja nanti adalah aktivitas kendaraan proyek yang sering lalu-lalang. Ini sedikit menyusahkan. Karena jelas, debu dan polusi lain berdampak ke pekerja kami,” paparnya.
Demi mengejar tenggat waktu yang telah disepakati, Mujiono menyatakan telah memiliki perencanaan matang dalam realisasi fisik. Misalnya, perihal penggunaan material yang seluruhnya mencapai 1.500 kubik. Sehingga ditargetkan Jalan Arif Rahman Hakim ini menghabiskan 300 kubik material dalam sehari.
“Mengenai kualitas, kami tidak bisa janjikan apa-apa. Yang pasti, kami bekerja sesuai perencanaan teknis dari Dinas PU (Pekerjaan Umum, Red.) Bontang. Di antaranya, tebal aspal 30 sentimeter. Itu karena aspal kami buat berlapis. Sehingga kekuatannya akan lebih menjanjikan,” tutupnya. (in)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar