UNIT
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pasar Bontang belum berani mengambil keputusan
proses relokasi ratusan pedagang dari pasar darurat ke pasar sementara Rawa
Indah sesuai surat
edaran beberapa
waktu lalu. Apakah harus pindah ke pasar sementara pada 3 April atau sekalian ditunda.
Sebab dia masih menunggu keputusan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan,
Koperasi (Disperindagkop) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Riza Pahlevi
sebagai penanggung jawab.
Meski
demikian melihat listrik dan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) belum tersedia,
kemungkinan diundur tetap ada. Hal itu diakui Kepala UPTD Pasar Bontang Rakhmat
Budiman. “Kabar terakhir listrik memang belum ada. Makanya kalau dari kami (UPTD,Red.) mestinya belum bisa ditempati.
Kecuali sebatas pembenahan. Tapi semua kembali ke atas (kepala dinas, Red.),” ungkapnya.
Selain listrik,
dia juga membenarkan jika Tempat Pembuangan Sampah (TPS) belum disediakan Dinas
Pekerjaan Umum (PU). Sementara lanjutnya, masalah kebersihan pasar harus
diprioritaskan. Mengingat perihal kebersihan berperan besar terhadap tingkat
kunjungan warga ke pasar tradisional tersebut. Lalu, masalah kebutuhan air
bersih yang sempat dipertanyakan pedagang, dia mengklaim sudah siap sejak
bangunan pasar sementara telah rampung.
Dijelaskan
Budiman, proses relokasi pedagang yang ditetapkan berlaku mulai 3 April 2014
khusus bagi sekira 800 pedagang yang sudah mendapat tempat di pasar sementara.
Bagi pedagang yang berstatus penyewa dan tidak terakomodir di pasar sementara
belum bisa diputuskan karena belum ada tempat.
“Solusinya akan
dibangun pasar baru. Tapi belum ada kabar lagi. Apakah sudah ada hasil dari
proses negosiasi antara pemerintah dengan pemilik lahan. Rencananya akan ditempati
sekira 175 penyewa dan sisanya pedagang pengampar sesuai dengan yang terdata di
database kami,” tuturnya.
Namun dia
membenarkan, jalan Ir H Juanda harus segera kosong. Mengingat jalan tersebut
merupakan akses mobilitas warga Bontang yang sempat tertutup oleh pembangunan
pasar darurat.
“Kalau
pedagang yang tidak menempati jalanan kami belum tahu apakah harus ikut pindah
atau tidak. Karena posisinya tidak menganggu arus mobilitas kendaraan. Kecuali
pimpinan menginstruksikan bahwa lokasi pasar darurat harus dikosongkan, kami
tetap jalankan sesuai prosedur,” tegasnya. (*/in)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar