‘Gara-Gara’ Ketua RT, KPM Gagal Rampung Desember 2013—Sub
BONTANG – Target Kantor
Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Bontang merampungkan labelisasi terhadap 6.361
‘Keluarga Miskin’ di Bontang meleset. Pasalnya, hingga berita ini diturunkan,
‘Pelang Keluarga Miskin’ yang terpasang baru sekira 97 persen. Sementara sisa 3
persen dijanjikan rampung Jumat (3/1) oleh KPM Bontang.
Kepala Kantor Pemberdayaan
Masayarakat (KPM) Bontang, Kistari mengakui target pemasangan pelang keluarga
miskin belum rampung. Sementara target awal yang ditetapkan pada Desember atau
akhir tahun ini. Meski begitu, mengaku penyebab melesetnya target dari
kesepakatan lantaran kendala di lapangan.
Salah satunya disebabkan kendala
saat melakukan pendataan yang mesti melibatkan pihak Ketua RT setempat.
Sementara, ketika Ketua RT bersangkutan tengah tidak di tempat saat akan
didata, otomatis proses pendataan harus tertunda.
“Jadi melesetnya target
labelisasi ini bukan bukan disebabkan minusnya kinerja KMP atau pihak lain yang
membantu kami. Tapi, kendalanya pada Ketua RT sebagai juru kunci saat proses labelisasi
itu,” ujarnya kemari, (31/12).
Meski begitu, dia menjanjikan
proses labelisasi terus berlanjut sehingga tidak terpaut jauh dari target yang
ditetapkan semula. Bahkan, saat ditemui media ini Selasa (31/12) kemarin,
proses pendataan tengah berlangsung di Kelurahan Tanjung Laut Indah dan
rencananya Jumat (3/1), KPM sudah menerima data usai divalidasi melalui
Musyawarah Kelurahan (Muskel).
“Saat ini, kami belum bisa membeberkan berapa banyak yang telah
terpasang. Karena tidak semua laporan di data kami, sudah divalidasi di tingkat
kelurahan. Yang pasti, perhitungan kami sekira 97 persen sudah terpasang. Sisa
3 persennya, masih menyesuaikan waktu dengan ketua RT yang harus ada saat
labelisasi,” ujarnya.
Sementara, saat ditanyakan mengenai labelisasi yang salah sasaran, dia
menampik jika dianggap kesalahan KPM yang tidak jeli mendata calon penerima
labelisasi Pelang Keluarga Miskin. Padahal, faktanya KPM bekerja berdasarkan
data 2011 yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS) Bontang. Yang dilakukan
per-tiga tahun sekali. Sehingga, tidak heran dalam rentan waktu demikian lama,
akan banyak perubahan status sosial. Entah mengalami kenaikan kesejahateraan
hidup, maupun sebaliknya.
Oleh sebab itu, Pemkot Bontang menerapkan pemasangan Pelang Keluarga
Miskin bagi RTM di Bontang. Dengan sistem itu, RTM yang sebelumnya salah
sasaran akan berguguran ketika melalui tahapan validasi data melalui Muskel.
Sehingga, bisa menjadi acuan bagi BPS Bontang dalam mendata. Juga memudahkan
pendistibusian bantuan sosial bagi RTM Bontang. Baik oleh pemerintah maupun
pihak swasta.
“Proses labelisasi ini memang diupayakan Pemkot Bontang. Demi memperbaiki kualitas data RTM Bontang. Di mana,
sebelumnya bantuan sosial bagi RTM selalu diwarnai masalah salah sasaran,”
tegasnya.
Sebelumnya, tim Bontang Post sempat melakukan
penelusuran di sejumlah kelurahan Kota Taman, hingga ditemukan sejumlah rumah
yang terpasang pelang ‘Keluarga Miskin’ namun menyalahi 14 indikator keluarga
miskin. Di antara yang paling menyolok, Bontang
Post menemukan beberapa rumah berbahan beton di Kelurahan Bontang Baru,
Kecamatan Bontang Utara terpasang pelang ‘Keluarga Miskin’. Sementara, di teras
rumah, terparkir 2 buah sepeda motor dan televisi di dalam rumah yang jelas
menyimpang dari ketetapan.(*/in)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar