PLN Tunggu STO Pasar, Relokasi Ditangguhkan ==SUB
BONTANG - Kebutuhan listrik di pasar sementara Rawa
Indah nampaknya akan sulit terealisasi dalam waktu dekat. Alasan PLN belum bisa
menyetrum ratusan lapak di Jalan KS Tubun itu, karena saat ini Dinas Pekerjaan
Umum (PU) Bontang bidang Cipta Karya belum melakukan serah terima operasi (STO)
ke pihak PLN Bontang Kota. Jika dipaksa akan menyalahi prosedur.
Dijelaskan Mujiono Manager Rayon PLN Area Bontang
untuk STO terdapat beberapa unsur penting harus ada pada calon penerima setrum
PLN. Satu di antaranya, instalasi listrik harus aman atau sesuai standar laik
operasi. Caranya, dengan proses sertifikasi oleh lembaga independen yang
membidangi hal itu.
“Instalasi listriknya juga harus aman. Jangan sampai
meledak waktu listrik dialirkan. Makanya harus melalui proses sertifikasi lebih
dulu,” ujarnya.
Tak hanya itu, ditambahkan dia, ketika dialirkan
nanti, sistem pembayarannya pun harus jelas. Melalui sistem terpusat atau
masing-masing orang. “Pada dasarnya kami siap mengalirkan listrik ke calon
pelanggan. Asalkan setiap prosedur sudah dipenuhi,” lugasnya.
Terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Pasar Bontang, Rakhmat Budiman pun mengaku relokasi pedagang dari pasar darurat
ke pasar sementara Rawa Indah tak bisa terlaksana sesuai dengan surat edaran
yang mewajibkan pedagang pindah per 3 April lalu. Sebab, sejumlah infrastruktur
pokok di pasar sementara belum terpenuhi pemerintah. Di antaranya listrik dan Tempat Pembuangan
Sampah (TPS) sementara.
“Melihat kondisi di lapangan, surat edaran yang kami
keluarkan beberapa waktu lalu bersumber dari atas (Disperindagkop dan UMKM, Red.)
tidak bisa diterapkan. Ini juga sudah kami bicarakan dengan pihak terkait
lain,” imbuh dia.
Apalagi lanjut Budiman, pemerintah hingga saat ini
belum bisa menyediakan beberapa unsur penting harus ada dalam proses relokasi
pedagang. Seperti ketersediaan infrastruktur. Baik aliran listrik, bangunan
fisik layak sesuai kebutuhan, hingga perihal kebersihan dengan tersedianya TPS.
Dituturkan, belum lama ini pihaknya bertandang ke
kantor Disperindagkop dan UMKM Bontang Bidang Perdagangan. Dari pembicaraan
tersebut tercapai komitmen agar proses relokasi pedagang dari pasar darurat ke
pasar sementara segera dilakukan. Bahkan pihaknya berharap sebelum 10 April
atau setelah melaksanakan pemungutan suara, proses relokasi sudah dilakukan.
“Kami berharap sebelum 10 April nanti sudah bisa
pindah. Dan dari obrolan kami dengan bidang Perdagangan, masalah listrik
khususnya harus segera dipenuhi. Selain itu, besok juga ada pembahasan dengan
dinas teknis lain. Nanti segala kekurangan yang jadi penghambat proses relokasi
itu akan dibahas,” tandasnya. (*/in)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar