Selasa, 08 April 2014

Listrik Tak Bisa Cepat




PLN Tunggu STO Pasar, Relokasi Ditangguhkan ==SUB

BONTANG - Kebutuhan listrik di pasar sementara Rawa Indah nampaknya akan sulit terealisasi dalam waktu dekat. Alasan PLN belum bisa menyetrum ratusan lapak di Jalan KS Tubun itu, karena saat ini Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bontang bidang Cipta Karya belum melakukan serah terima operasi (STO) ke pihak PLN Bontang Kota. Jika dipaksa akan menyalahi prosedur.
Dijelaskan Mujiono Manager Rayon PLN Area Bontang untuk STO terdapat beberapa unsur penting harus ada pada calon penerima setrum PLN. Satu di antaranya, instalasi listrik harus aman atau sesuai standar laik operasi. Caranya, dengan proses sertifikasi oleh lembaga independen yang membidangi hal itu.
“Instalasi listriknya juga harus aman. Jangan sampai meledak waktu listrik dialirkan. Makanya harus melalui proses sertifikasi lebih dulu,” ujarnya.
Tak hanya itu, ditambahkan dia, ketika dialirkan nanti, sistem pembayarannya pun harus jelas. Melalui sistem terpusat atau masing-masing orang. “Pada dasarnya kami siap mengalirkan listrik ke calon pelanggan. Asalkan setiap prosedur sudah dipenuhi,” lugasnya.
Terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pasar Bontang, Rakhmat Budiman pun mengaku relokasi pedagang dari pasar darurat ke pasar sementara Rawa Indah tak bisa terlaksana sesuai dengan surat edaran yang mewajibkan pedagang pindah per 3 April lalu. Sebab, sejumlah infrastruktur pokok di pasar sementara belum terpenuhi pemerintah.  Di antaranya listrik dan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara.
“Melihat kondisi di lapangan, surat edaran yang kami keluarkan beberapa waktu lalu bersumber dari atas (Disperindagkop dan UMKM, Red.)  tidak bisa diterapkan. Ini juga sudah kami bicarakan dengan pihak terkait lain,” imbuh dia.
Apalagi lanjut Budiman, pemerintah hingga saat ini belum bisa menyediakan beberapa unsur penting harus ada dalam proses relokasi pedagang. Seperti ketersediaan infrastruktur. Baik aliran listrik, bangunan fisik layak sesuai kebutuhan, hingga perihal kebersihan dengan tersedianya TPS.
Dituturkan, belum lama ini pihaknya bertandang ke kantor Disperindagkop dan UMKM Bontang Bidang Perdagangan. Dari pembicaraan tersebut tercapai komitmen agar proses relokasi pedagang dari pasar darurat ke pasar sementara segera dilakukan. Bahkan pihaknya berharap sebelum 10 April atau setelah melaksanakan pemungutan suara, proses relokasi sudah dilakukan.
“Kami berharap sebelum 10 April nanti sudah bisa pindah. Dan dari obrolan kami dengan bidang Perdagangan, masalah listrik khususnya harus segera dipenuhi. Selain itu, besok juga ada pembahasan dengan dinas teknis lain. Nanti segala kekurangan yang jadi penghambat proses relokasi itu akan dibahas,” tandasnya. (*/in)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar