Jumat, 04 April 2014

2014, Dana Kebudayaan Minim


Berkurang Rp 1 Miliar dari Tahun Sebelumnya ==SUB

BONTANG – Pelaksanaan kegiatan kebudayaan tahun anggaran 2014 sedikit berbeda dengan tahun lalu. Jika tahun lalu anggaran disetujui lebih Rp 6 miliar, tahun ini hanya sekira Rp 5 miliar.
Meskipun anggaran ini belum disahkan, namun sejumlah item kegiatan akan berkurang. Semula ada belasan, kini berkurang menjadi 7 item kegiatan. Sementara sisanya dicoret dari Anggaran Belanja Tahunan (ABT) tahun ini. 
“Dana Rp 6 miliar lebih di tahun lalu itu sudah final. Jumlah kegiatan bisa terlaksana sekira belasan item. Karena tahun lalu ada bantuan swasta. Sementara Rp 5 miliar masih dalam proses tawar. Apakah akan bertambah atau sebaliknya. Kami masih menunggu,” jelas Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disbudpar Bontang, Heriansyah, kemarin. 
Diungkapkannya, kabar terbaru yang diterima dari pihak terkait, jumlah awal yang diusulkan sejak 2013 lalu sekira Rp 5 miliar. Nantinya digunakan untuk mengakomodir belasan kegiatan seni dan kebudayaan di Bontang. Namun kabarnya, kini item yang bisa disetujui sekira 7 kegiatan. Sementara kegiatan lain masih menunggu kebijakan dan keajaiban. Entah perubahan rencana pemerintah kota atau bantuan pihak swasta.
Misalnya saja, lanjut dia, salah satu item kegiatan yang sudah ditiadakan tim Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan, dan Aset (DPPKA) Bontang yakni Dialog Kebudayaan. Agenda ini, rencananya akan dihadiri sejumlah sumber berkompeten dan peserta dialog. Tujuannya memberi penyegaran dan memperluas pengetahuan peserta tentang kekayaan kebudayaan milik Indonesia di Bontang.
Sementara yang bisa direalisasi hanya sejumlah item memang wajib digelar tiap tahunnya. Di antaranya, gelaran pesta adat Erau Guntung dan Pesta Laut Bontang Kuala. “Kalau dua item itu harus ada tiap tahun. Tapi item lain sudah dihapus juga tak kalah penting. Yang pasti kami masih menunggu kabar,” katanya.
Dijelaskannya, anggaran untuk kebudayaan tersebut hanya diperuntukan membina sejumlah kebudayaan yang tercatat di Kota Taman. Misalnya saja sekira 80 kelompok adat atau paguyuban etnis tertentu telah terdata sebagai binaan Disbudpar bidang Kebudayaan, nantinya pemerintah sebatas membina. Yakni, dengan melibatkan mereka dalam setiap pagelaran budaya yang dimotori Pemkot Bontang.
“Kalau ada kegiatan akan kami libatkan. Biasanya mereka dapat honor atau kami sebut sebagai uang pengganti make up. Karena melestarikan kebudayaan sangat penting. Makanya kami berharap, usulan kegiatan yang kami ajukan tidak banyak dikurangi,” tandasnya. (*/in)

      


Tidak ada komentar:

Posting Komentar