Kamis, 14 November 2013

Catatan



Cinta Dunia Maya Berakhir ?

Imran Ibnu, Jakarta
Terkadang muncul pemikiran pada diri saya, apakah saya ditakdirkan untuk terus sendiri ?. Karena, lagi-lagi jalan terjal menghadang hubungan saya yang masih seumur jagung. Dan tampaknya kata putus yang belakangan terlalu sering terucap dalam hubungan kami bakal terkabul. Karena, satu lagi wanita yang tidak berhasil menerima sifat saya yang terlalu cuek, lantaran kasih sayang yang mestinya dia dapatkan tidak kuberikan.
Tapi mau bagaimana lagi, meskipun saya sangat menyayangkan perpisahan ini, saya harus menerima. Mungkin ini memang takdir, dan dia bukan jodoh saya. Lagi pula, saya menilai, dia berhak mendapat pendamping yang jauh lebih baik dari saya. Karena, sejak awal saya memang meragukan apakah kami bisa terus bersama.
Memang benar, selama sebulan lebih saya bersama dia, begitu banyak pelajaran yang saya dapatkan. Sekalipun belum sempat berbagi kasih di dunia nyata karena terpisah jarak dan waktu. Tapi, sekali lagi takdir menyatakan hal itu. Saya sebagai manusia tidak bisa  berbuat apa-apa. Apalagi, keputusan itu datang dari dia, melalui pesan terakhir yang dia sampaikan yakni “semoga kamu mendapatkan pendamping yang lebih baik lagi dari saya”. Dari kalimat itu, siapapun bisa memahami, jika itu adalah kata lain dari perpisahan.
Saya sadar, pasca perpisahan ini, hari-hari yang saya lalui akan sedikit berbebda. Karena, perhatian dan kasih sayang yang selama ini dia berikan, tidak lagi kudapatkan. Tapi, karena pemicu masalah ini datang dari diri saya pribadi karena tidak bisa memberikan perhatian yang cukup, seperti yang biasa diberikan mantan pacar dia, maka saya harus siap menerima konsekwensinya.
Jujur, baru kali ini ada rasa berat menghadapi perpisahan. Mungkin karena saya mencintai wanita ini, yang sebelumnya tidak pernah saya rasakan. Tapi karena saya, dia, dan pria yang nantinya mendapatkan dia, berhak menerima yang terbaik, maka semuanya harus terus berlanjut. Karena, saya sadar, masa depan masih panjang bagi yang berumur panjang, dan masih beragam misteri hidup yang akan menghampiri. Sehingga, dibutuhkan kesiapa mental, untuk bisa menghadapinya.
Meski begitu, saya berharap perpisahan ini hanya sebatas perpisahan status yang sebelumnya berpacaran menjadi berteman. Mengembalikan perasaan sayang menjadi perasaan yang biasa saja, memang sulit. Tapi itu sudah terjadi. Semoga apa yang terjadi hari ini, akan memberikan kamu kebahagiaan yang lebih baik, yang semestinya kamu dapatkan. Semoga sukses meraih mimpi. Jangan lemah, dan temukan pria yang bisa memberikan apa yang tidak bisa aku berikan selama ini. Hidup ini indah ketika bisa mensyukuri apa yang dimiliki, tapi kelam bagi mereka yang kufur. Kalimat itu ternyata masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi saya, karena sepertinya saya kurang bersyukur atas apa yang telah kumilik selama ini. Tapi saya berjanji, terus belajar tentang arti kehidupan dan bagaimana menjadi orang bersyukur. Karena, kata pepatah, guru terbaik adalah pengalaman. Kalau tidak pernah kufur, bagaimana bisa tahu kalau memiliki itu berarti. Sukses, selamat menempuh hidup baru. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar