Cinta Dunia
Maya Berakhir ?
Imran Ibnu, Jakarta
Terkadang
muncul pemikiran pada diri saya, apakah saya ditakdirkan untuk terus sendiri ?.
Karena, lagi-lagi jalan terjal menghadang hubungan saya yang masih seumur
jagung. Dan tampaknya kata putus yang belakangan terlalu sering terucap dalam
hubungan kami bakal terkabul. Karena, satu lagi wanita yang tidak berhasil
menerima sifat saya yang terlalu cuek, lantaran kasih sayang yang mestinya dia
dapatkan tidak kuberikan.
Tapi mau
bagaimana lagi, meskipun saya sangat menyayangkan perpisahan ini, saya harus
menerima. Mungkin ini memang takdir, dan dia bukan jodoh saya. Lagi pula, saya
menilai, dia berhak mendapat pendamping yang jauh lebih baik dari saya. Karena,
sejak awal saya memang meragukan apakah kami bisa terus bersama.
Memang benar,
selama sebulan lebih saya bersama dia, begitu banyak pelajaran yang saya
dapatkan. Sekalipun belum sempat berbagi kasih di dunia nyata karena terpisah
jarak dan waktu. Tapi, sekali lagi takdir menyatakan hal itu. Saya sebagai
manusia tidak bisa berbuat apa-apa.
Apalagi, keputusan itu datang dari dia, melalui pesan terakhir yang dia
sampaikan yakni “semoga kamu mendapatkan pendamping yang lebih baik lagi dari
saya”. Dari kalimat itu, siapapun bisa memahami, jika itu adalah kata lain dari
perpisahan.
Saya sadar,
pasca perpisahan ini, hari-hari yang saya lalui akan sedikit berbebda. Karena,
perhatian dan kasih sayang yang selama ini dia berikan, tidak lagi kudapatkan.
Tapi, karena pemicu masalah ini datang dari diri saya pribadi karena tidak bisa
memberikan perhatian yang cukup, seperti yang biasa diberikan mantan pacar dia,
maka saya harus siap menerima konsekwensinya.
Jujur, baru
kali ini ada rasa berat menghadapi perpisahan. Mungkin karena saya mencintai
wanita ini, yang sebelumnya tidak pernah saya rasakan. Tapi karena saya, dia,
dan pria yang nantinya mendapatkan dia, berhak menerima yang terbaik, maka
semuanya harus terus berlanjut. Karena, saya sadar, masa depan masih panjang
bagi yang berumur panjang, dan masih beragam misteri hidup yang akan
menghampiri. Sehingga, dibutuhkan kesiapa mental, untuk bisa menghadapinya.
Meski
begitu, saya berharap perpisahan ini hanya sebatas perpisahan status yang
sebelumnya berpacaran menjadi berteman. Mengembalikan perasaan sayang menjadi
perasaan yang biasa saja, memang sulit. Tapi itu sudah terjadi. Semoga apa yang
terjadi hari ini, akan memberikan kamu kebahagiaan yang lebih baik, yang
semestinya kamu dapatkan. Semoga sukses meraih mimpi. Jangan lemah, dan temukan
pria yang bisa memberikan apa yang tidak bisa aku berikan selama ini. Hidup ini
indah ketika bisa mensyukuri apa yang dimiliki, tapi kelam bagi mereka yang
kufur. Kalimat itu ternyata masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi saya,
karena sepertinya saya kurang bersyukur atas apa yang telah kumilik selama ini.
Tapi saya berjanji, terus belajar tentang arti kehidupan dan bagaimana menjadi
orang bersyukur. Karena, kata pepatah, guru terbaik adalah pengalaman. Kalau
tidak pernah kufur, bagaimana bisa tahu kalau memiliki itu berarti. Sukses,
selamat menempuh hidup baru. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar